Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Minta Terawan Ngantor di Natuna, Tokoh Natuna Curiga Prosedur Karantina yang Buat Warga Takut

Jokowi minta Menkes Terawan berkantor di Natuna. Tokoh setempat sebut prosedur medis WNI dari China untuk cegah virus corona malah bikin warga takut.

Penulis: Ifa Nabila
YouTube Talk Show tvOne
Tokoh masyarakat Natuna sebut prosedur kesehatan WNI dari China untuk cegah virus corona malah bikin warga takut. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, untuk sementara berkantor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Meski demikian, tokoh masyarakat Natuna, Hendri mengaku hal itu masih belum membuat warga sepenuhnya lega menyambut WNI dari China yang dikarantina di Natuna.

Hendri menyebut prosedur pemeriksaan kesehatan WNI dari China yang begitu ketat justru membuat warga ketakutan.

Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Hendri dalam tayangan APA KABAR INDONESIA MALAM unggahan YouTube Talk Show tvOne, Senin (3/2/2020).

Hendri menyebut masih ada sebagian masyarakat yang melakukan penolakan terhadap WNI dari China, hingga Senin.

"Memang sampai hari ini masih ada demo yang dilakukan oleh elemen masyarakat Natuna," ujar Hendri.

Hendri menjelaskan aksi demo masyarakat disebabkan kurangnya sosialisasi oleh pemerintah mengenai karantina WNI demi mencegah wabah virus corona.

"Karena kita belum mendapat kepastian atau kejelasan yang konkrit. Bahwa ini sangat meresahkan kami tentang corona ini," ungkap Hendri.

"Jadi penjelasan sosialisasi yang secara intens dilakukan oleh pemerintah itu belum dilaksanakan."

Sebagian masyarakat yang ketakutan penyebaran virus corona sampai memutuskan untuk mengungsi ke pulau lain.

"Jadi keresahan-keresahan kita bahwa bahaya virus corona ini sangat meresahkan, masyarakat juga sudah banyak yang melakukan perjalanan keluar dari Natuna," terang Hendri.

"Karena isu-isu ini sudah meresahkan kita."

Soal Terawan yang sudah diminta Jokowi untuk berkantor sementara di Natuna, ternyata warga masyarakat masih belum bisa meredakan keresahan mereka.

Hendri menjelaskan bagaimana perlakuan tim medis kepada para WNI dari China justru membuat mereka takut.

Prosedur kesehatan yang begitu ketat terhadap para WNI dari China malah dinilai membuat masyarakat semakin was-was terhadap kondisi kesehatan WNI.

"Bahkan presiden juga sudah memberikan perintah kepada Menteri Kesehatan untuk berkantor di Natuna selama proses observasi ini berlangsung," ujar presenter Putri Viola.

"Masih belum menjadi obat untuk memuaskan keinginan masyarakat Natuna?" tanya Putri.

"Belum. Jadi kemarin kita juga sempat bicara dengan Menteri Kesehatan. Dan Pak Menteri kan bicara kepada kita bahwa yang datang ini adalah pasien atau orang-orang yang kondisinya sehat," jawab Hendri.

"Tapi kenyataannya, seperti yang kita lihat di media, semuanya proses dilakukan dengan safety, dengan pakaian yang serba aman."

"Informasi yang dari media ini menyebabkan kita sangat ketakutan," imbuhnya.

Berikut video lengkapnya:

Jokowi Ungkap Alasan Pilih Natuna

Jokowi mengungkapkan alasan Natuna dipilih menjadi tempat karantina atau observasi WNI dari China.

Alasan pemilihan Natuna itu diungkapkan Jokowi saat kunjungan kerja di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020).

Dilansir Tribunnews.com, keterangan Jokowi itu diunggah dalam YouTube KOMPASTV, Senin (3/2/2020).

Jokowi mengapresiasi kerjasama antara para petugas dan WNI yang dijemput dari China ke Indonesia.

Sang presiden juga mengucapkan terima kasih kepada warga Natuna yang mengizinkan kedatangan para WNI dari China.

Ia menegaskan bahwa para WNI itu adalah saudara setanah air yang harus diperlakukan dengan adil.

"Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini adalah saudara-saudara kita sendiri," ujar Jokowi.

Jokowi juga menegaskan bahwa ratusan WNI itu dijemput dalam kondisi sehat dan memang harus menjalani prosedur pemeriksaan lebih lanjut.

"243 itu adalah sehat, tetapi dalam protokol kesehatan, itu diperlukan yang namanya tahapan-tahapan sebelum dikembalikan ke keluarga," kata Jokowi.

Setelah para WNI dinyatakan bebas dari virus corona selama masa karantina, maka mereka akan dikembalikan ke keluarga masing-masing.

"Tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih, sehingga bisa kembali ke keluarganya masing-masing," tegas Jokowi.

"Itu adalah protokol kesehatan yang harus kita ikuti."

Jokowi menyebut sebenarnya sempat ada alternatif daerah lain untuk karantina WNI dari China.

Di antaranya Kabupaten Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara serta Pulau Biak di Provinsi Papua.

"Memang kemarin ada beberapa alternatif. Ada yang kemarin Morotai misalnya, Biak misalnya," ujar Jokowi.

Namun, alternatif tersebut tak bisa direalisasikan lantaran dua wilayah itu tak memiliki landasan pesawat.

Selain itu, fasilitas kesehatan di Natuna juga dinilai lebih memadai.

"Karena kita untuk turun itu memerlukan landasan, memerlukan runway, sehingga pesawat bisa turun, tidak semua pulau bisa dipakai," kata Jokowi.

"Kemudian juga kita mengukur tingkat kesiapan dari tim kesehatan yang ada di situ," sambungnya.

Ia pun mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk lapang dada menerima para WNI dari China tersebut.

"Sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna. Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apa pun, mereka adalah saudara-saudara kita," pungkasnya.

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved