Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Dubes Cina: Pembatasan Travel dan Perdagangan Terhadap Tiongkok Akan Rugikan Indonesia Sendiri

Pemerintah Tiongkok lewat Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia berharap agar Indonesia mengambil tindakan rasional dalam menyikapi virus corona

Editor: Adi Suhendi
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Ilustrasi: Tim medis mengevakuasi seorang penumpang kapal laut yang diduga terinfeksi virus novel CoronaVirus (nCoV) di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (3/2/2020). Simulasi yang digelar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan bekerjasama dengan Pelindo I tersebut bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam menangani pasien suspect virus Corona di Pelabuhan. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Tiongkok lewat Kedutaan Besar (Kedubes) Tiongkok untuk Indonesia berharap agar Indonesia mengambil tindakan rasional dalam menyikapi virus corona.

Dubes Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian, mengatakan pembatasan travel dan perdagangan terhadap Tiongkok akan merugikan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata Indonesia sendiri.

"Kedubes Tiongkok tidak setuju bahkan keberatan atas segala tindakan pembatasan travel dan perdagangan terhadap Tiongkok," ujar Xiao Qian di Kuningan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Hal tersebut dikarenakan Tiongkok menurutnya adalah sumber investasi terbesar bagi Indonesia.

Selain itu, Tiongkok juga jadi negara kedua terbesar terkait sumber wisatawan asing ke Indonesia.

Baca: Kisah Dokter di Wuhan Kini Terkena Virus Corona, Sempat Beri Peringatan Tapi Justru Diancam Polisi

"Setiap tahun ada 2 juta lebih turis Cina yang datang ke Indonesia. Menurut saya kalau ambil pembatasan terhadap penerbangan dan perdagangan, maka kami sangat tidak berharap akan dampaknya," ujar Xiao Qian

Dubes Tiongkok juga mengatakan pembatasan tersebut akan mengakibatkan dampak langsung terhadap hubungan kedua negara.

Menurutnya tindakan yang diambil Indonesia berbeda dengan apa yang telah direkomendasikan Pemerintah Tiongkok.

Baca: Satu Orang Meninggal Dunia di Hong Kong Akibat Virus Corona

"Kebanyakan negara-negara telah mengambil langkah yang masuk akal atau rasional dan mereka sudah mengambil saran dari kami seperti memperketat karantina di bandara atau pelabuhan dan mendata keberadaan turis dari Cina. Saya rasa itu bisa dipahami," ujarnya

Dubes Xiao Qian mengatakan Tiongkok dan Indonesia adalah negara sahabat.

Ia berharap Indonesia mengambil saran dari Pemerintah Tiongkok dan mengambil tindakan yang rasional agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap hubungan kedua negara.

Baca: Satu Orang Meninggal Dunia di Hong Kong Akibat Virus Corona

"Jangan memberikan dampak negatif terhadap kerjasama perdagangan dan investasi kedua negara," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menutup penerbangan dari dan ke daratan utama China.

Keputusan ini akan diberlakukan mulai Rabu (5/2/2020) lantaran merebaknya virus corona yang memakan korban jiwa setiap harinya.

Pemerintah juga menghentikan sementara waktu pemberian visa bebas kunjungan dan visa on arrival bagi warga yang tinggal di daratan utama Cina.

Kebijakan itu hasil dari rapat terbatas yang dilakukan Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri dan badan terkait di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

Jokowi minta kalkulasi dampak antisipasi virus corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama sejumlah Kementerian dan Lembaga membahas wabah virus Corona di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (4/2/2020).

Dalam rapat tersebut Presiden Jokowi meminta kalkulasi dampak dari antisipasi wabah virus Corona khususnya terhadap sektor perekonomian kepada jajarannya.

Untuk diketahui satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengantisipasi wabah Corona yakni penghentian sementara fasilitas bebas visa dan visa on arrival bagi warga negara Cina.

Baca: ‎Rocky Gerung Sebut Berkantornya Menteri Kesehatan di Natuna Sebagai Pencitraan

"Saya minta dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini pada perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan di sektor investasi, dan di sektor pariwisata dan terkait sektor perdagangan," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan Cina merupakan negara tujuan ekspor pertama Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 16,6 persen dari total seluruh ekspor Indonesia.

Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang juga merupakan seorang tokoh bangsa, K.H. Dr. Ir. Salahuddin Wahid.
Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang juga merupakan seorang tokoh bangsa, K.H. Dr. Ir. Salahuddin Wahid. (Istimewa)

Cina juga merupakan negara asal impor terbesar Indonesia.

Baca: ‎Sekretaris Daerah Imbau Warga Natuna Kembali Beraktivitas Normal

Dengan adanya wabah virus corona membuat perekonomian Cina terganggu.

"Hal itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor kita," katanya.

Jokowi meminta kementerian terkait untuk melihat ceruk ekspor baru, yakni kepada negara-negara yang selama ini mengimpor barang dari Cina.

Baca: Tempat Tidur WNI Di Hanggar Tempat Observasi Selalu Disemprot Desinfektan

Kondisi saat ini menurut Presiden menjadi momentum bagi industri substitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari Cina.

Begitu pula dalam sektor pariwisata, Presiden meminta disiapkan langkah langkah kontijensi terutama untuk Bali dan Sulawesi Utara.

"Dua daerah yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan dari RRT dan dalam jangka dekat dimanfaatkan peluang untuk menyasar pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif untuk destinasi wisata, karena batal berkunjung ke RRT," katanya.

Larang impor hewan hidup dari Cina

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pemerintah menghentikan sementera impor hewan hidup dari Cina.

Tidak ada pengecualian hewan hidup jenis apapun dari Cina dilarang masuk ke Indonesia untuk sementara waktu.

"Keputusan bahwa kita dilarang mengimpor mengenai hewan-hewan yang hidup. Semua yang hewan hidup ya semuanya itu," ujar Agus Suparmanto usai Rapat Terbatas di Kantor Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/2/2020).

Baca: Muluskan Langkah Jadi Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria Sudah Kunjungi 6 Fraksi DPRD DKI Jakarta

Hewan hidup yang dimaksud di antaranya kura-kura, ular, dan lainnya.

Karena hewan-hewan tersebut berkaitan dengan virus Corona.

Sementara itu, untuk impor makanan jenis holtikultura tetap jalan.

"Hewan hidup itu yang semacam ada yang kura-kura, ular, dan reptil, itu nggak boleh. Itu berkaitan dengan virus," katanya.

Baca: Darurat Kesehatan Global Karena Virus Corona, Ini Kata Dubes Tiongkok

Agus mengatakan aturan tersebut akan segera diterbitkan dalam waktu dekat.

Sementara itu, untuk jangka waktu berlakunya aturan tersebut sangat bergantung pada perkembangan kondisi yang dinilai berdasarkan evaluasi.

"Sampai nanti dievaluasi kembali. Setelah presiden mengevaluasi kembali. Sifatnya sementara, tidak selamanya karena ini mengantisipasi saja," katanya.

Pemerintah Berhentikan Sementara Kebijakan Bebas Visa Bagi Turis Cina

Pemerintah mengambil langkah untuk menghentikan sementara fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara Cina.

Pemberhetian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals dikhususkan bagi warga negara Cina yang bertempat tinggal di mainland Cina.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai menggelar rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

Baca: Ilmuwan China Temukan Kemungkinan Baru Penularan Virus Corona, Bisa Tertular Melalui Feses

"Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara RRT (Republik Rakyat Tiongkok/ Cina) yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Retno.

Retno pun tak menyebutkan sampai kapan kebijakan tersebut dilakukan.

Baca: Menkes Sebut Minimnya Informasi Kepada Warga Jadi Pemicu Penolakan Observasi WNI dari Cina di Natuna

Tentunya, Pemerintah masih akan terus memantau kondisi terkini hingga dinyatakan aman.

Retno juga mengatakan, pemerintah RI memberhentikan sementara penerbangan langsung dari Cina ke Indonesia atau sebaliknya mulai Rabu (5/2/2020) mendatang.

"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT (Cina) ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00 WIB," ujar Retno.

Pemerintah Larang Pendatang dari Cina Masuk dan Transit di Indonesia

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan penundaan penerbangan baik dari Cina ke Tanah Air ataupun sebaliknya mulai Rabu (5/2/2020).

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

"Penerbangan langsung dari dan ke Mainland RRT ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00 WIB," kata Retno.

Baca: Jokowi Langsung Pimpin Rapat Terbatas Di Halim Perdanakusuma Sikapi Kepulangan 243 WNI dari Wuhan

Selain itu, Retno menyebut, seluruh pendatang yang sudah berada di Cina selama 14 hari dilarang untuk masuk atau melakukan transit di Indonesia.

Sikap itu diambil pemerintah Indonesia karena masa inkubasi virus corona yang diprediksi berlangsung selama 2 minggu.

Baca: Kemenlu RI: 237 WNI, 1 WNA, dan 5 Anggota Tim Aju KBRI Beijing Dipulangkan dari Cina

"Semua pendatang yang tiba dari mainland Cina dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diijinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," ucap Retno.

Jokowi pimpin rapat terbatas di Halim

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (Ratas) terkait pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Cina.

Rapat Tebatas digelar di Base Off Halim Lanud Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

Pantauan Tribunnews.com, sekitar pukul 13.35 WIB, usai mendarat dari Solo, Presiden Jokowi langsung memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri.

Baca: Kemlu RI: Tiga WNI yang Tidak Pulang ke Indonesia dari Cina Bukan Karena Terpapar Virus Corona

Tampak hadir dalam rapat terbatas tersebut Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Mihadjir Efendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menkumham Yasonna Laoly, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pariwisata Wishnutama.

Tampak hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Rapat digelar secara tertutup selama kurang lebih dua jam.

Baca: Menkes Terawan Minta Doa Seluruh Rakyat Indonesia: Semoga Saudara Kita Bisa Lewati Masa Observasi

Dikabarkan sebelumnya, sebanyak 243 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China, akhirnya mendarat di Tanah Air, Minggu (2/2/2020).

Pesawat Batik Air pembawa para WNI tiba pukul 08.30 WIB dan mendarat dengan aman di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.

Nantinya, 243 WNI tersebut akan melalui proses pemeriksaan tim kesehatan gabungan, mulai dari karantina, tenaga medis dari Menkes, Imigrasi, hingga sejumlah instansi terkait yang terlibat dari misi sosial tersebut.

237 WNI, 1 WNA, dan 5 Anggota Tim Aju KBRI Beijing Dipulangkan dari Cina

Pemerintah Republik Indonesia (RI) memulangkan 243 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah terdampak virus corona di Cina ke Tanah Air, Minggu (2/2/2020).

Dalam keterangan pers Kementerian luar negeri (Kemlu RI), disampaikan 243 orang tersebut terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami WNI), serta 5 anggota dari tim KBRI Beijing.

Dikabarkan, seluruh penumpang telah tiba dengan selamat di Natuna lewat serangkaian pemeriksaan kesehatan.

Baca: Jerry Massie Menilai SBY Terlalu Emosional Tanggapi Isu Miring Soal Jiwasraya

Seluruh penumpang telah melalui pemeriksaan kesehatan berlapis baik yang dilakukan otoritas kesehatan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) maupun Tim Dokter Indonesia di Bandara Internasional Wuhan.

Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan seluruh orang yang diterbangkan dari Cina ke Tanah Air dalam kondisi sehat.

Baca: WNI dari Wuhan Sempat Ditolak Warga Natuna, BNPB Pastikan Tak Ada Kontak : Mereka Juga Sehat

Saat transit di Batam dan sebelum dipindahkan ke pesawat TNI AU, seluruh penumpang kembali menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam.

Hasil pemeriksaan, seluruh penumpang yang dievakuasi dari Cina tersebut sehat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved