Virus Corona
Bupati Natuna Bantah Ada Eksodus akibat Proses Karantina WNI dari Wuhan
Saat ini masyarakat Natuna telah berangsur tenang karena telah memahami proses penanganan yang telah dilakukan pemerintah terkait proses karantina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal membantah adanya eksodus warga Natuna akibat proses karantina 237 WNI dan 1 WNA dari Wuhan.
Terkait kabar yang menyebutkan adanya sekira enam ratusan warga Natuna yang melakukan perjalanan ke pulau terdekat, ia mengatakan hal itu terkait musim cengkeh.
"Ada yang pulang kampung. Ada musim cengkeh ya dia ke sana. Ada yang mau pulang, pas ada kapal, mau ke Serasan, ke Sugi dia pulang. Jadi tidak ada istilah eksodus, kalo eksodus kosong lah Natuna itu," kata Hamid di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Selasa (4/2/2020).
Ia mengatakan, saat ini masyarakat Natuna telah berangsur tenang karena telah memahami proses penanganan yang telah dilakukan pemerintah terkait proses karantina 237 WNI dan 1 WNA dari Wuhan di Natuna.
"Sekarang nampaknya sudah mulai mengerti tentang apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Jadi sudah mulai tenanglah," kata Hamid.
Ia pun mengakui adanya keterlambatan informasi dari lemerintah pusat karena kebutuhan penanganan yang cepat terkait proses evakuasi dan karantina 237 WNI dan 1 WNA dari Wuhan tersebut.
Baca: Gara-gara Virus Corona, Pasangan Ini Gelar Pernikahan Selama 10 Menit, Hanya Dihadiri 5 Orang
Hamid mengatakan keterlambatan informasi tersebut membuatnya belum sempat menyosialisasikan proses evakuasi dan karantina tersebut.
Meski begitu, ia mengatakan saat ini telah menggerakan tim di Natuna untuk menyosialisasikan terkait dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani virus Corona yang tengah mewabah di sejumlah negara.
"Belum sempat kita menyosialisasikan jadi sedikit ada kecemasan. Dan sekarang ini, tim kita juga di lapangan, dari dinas kesehatan sudah menyampaikan juga bagiamana soal penularan dan segala macam agar masyarakat bisa tenang. Jadi tidak terlalu was-was," kata Hamid.
Diberitakan Tribunmanado.co.id, ratusan penduduk Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, memilik meninggalkan tempat tinggalnya.
Jumlahnya 675 orang, eksodus mencari tempat dirasa aman dari bahaya terjangkitnya penyakit mematikan yang sedang marak, virus Corona.
Mereka mengungsi ke rumah saudara atau mencari tempat tinggal sementara ke pulau-pulau terdekat.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Natuna, Iskandar DJ membenarkan ada warga yang keluar dari Natuna.
"Tadi malam tercatat 675 warga meninggalkan Natuna menggunakan KM Bukit Raya menuju Pulau Midai, Pulau Serasan dan Pontianak," ucap Iskandar DJ saat dikonfirmasi, Senin (3/2/2020).
"Memang jumlahnya semalam yang meninggalkan Natuna ada 675 orang, padahal biasanya hanya sekitar 400 orang," kata Iskandar DJ.
Warga meninggalkan pulau Natuna, setelah 238 orang dievakuasi pemerintah dari Wuhan, untuk menjalani masa observasi dan isolasi selama 14 hari di Natuna, terhitung sejak Minggu (2/2/2020).