Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Soal 7 WNI yang Batal Dievakuasi, KBRI Beijing Pastikan Perlindungannya di Wuhan

Pemerintah RI akan terus memantau kondisi tujuh WNI yang berada di Wuhan, China, KBRI juga akan memastikan perlindungan mereka di sana.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah WNI yang berasal dari Wuhan, China turun dari pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dipulangkan dari Wuhan, China dikarenakan munculnya virus Corona di Provinsi Hubei tepatnya di Kota Wuhan, China. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Republik Indonesia (RI) akan terus memantau kondisi ketujuh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun.

Djauhari mengatakan KBRI Beijing akan patikan perlindungan WNI yang berada di Wuhan.

Hal ini ia sampaikan pada program Kompas Petang yang dilansir dari YouTube Kompas tv, Senin (3/2/2020).

Sebelumnya, Djauhari menjelaskan terkait ketujuh WNI yang batal untuk dievakuasi dari Ibu Kota Provinsi Hubei, Wuhan.

Menurut penuturannya, tiga orang di antaranya tidak lolos dalam uji pemeriksaan saat hendak diterbangkan ke Indonesia.

Hal ini dikarenakan tiga orang ini tidak memenuhi standar kesehatan.

s
Dubes RI untuk China, Djauhari Oratmangun angkat bicara soal tujuh WNI yang tidak ikut dievakuasi dari Wuhan (YouTube Kompas tv)

"Mereka sebenarnya sudah berada di airport dan siap diangkut namun karena standar kesehatannya tidak dapat dipenuhi," ujar Djauhari.

Menurut keterangan Djauhari, tiga orang ini saat itu mengalami kenaikan dalam suhu badannya.

Sehingga mereka harus dirawat di klinik bandara.

Djauhari menyebut pihaknya dan KBRI telah berkomunikasi dengan ketiga WNI tersebut.

"Kesehatan mereka sudah kembali pulih dan telah dijemput pihak kampus," imbuhnya.

Sementara untuk empat orang lainnya, Djauhari menuturkan mereka memilih untuk tinggal di Wuhan.

"Empat orang ini berada di sekitar Wuhan, dan mereka memilih untuk tingal di sana," ujarnya.

"Karena mereka telah menikah dengan warga setempat," jelasnya.

Djauhari juga mengatakan bahwa keempat WNI itu dalam keadaan sehat.

Menurut penuturannya, mereka juga telah menandatangani surat pernyataan terkait keinginannya untuk menetap di Wuhan.

Sejumlah WNI yang dievakuasi dari Wuhan turun dari pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020) pagi.
Sejumlah WNI yang dievakuasi dari Wuhan turun dari pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020) pagi. (TRIBUN BATAM)

"Mereka juga telah menandatangani surat pernyataan bahwa mereka memilih tinggal dengan keluarganya di sana," ungkapnya.

Di sisi lain, terkait kebutuhan logistik untuk ketujuh WNI ini, KBRI telah penuhi hingga satu minggu ke depan.

Djauhari juga mengatakan bahwa pemerintah RI melalui KBRI Beijing akan terus memantau kondisi tujuh WNI yang masih berada di Hubei, China.

Hal sehubungan dengan ancaman virus corona ditempat tersebut.

"Tentunya KBRI akan menjamin dan melindungi mereka," ujar Djauhari.

Saat disinggung terkait apakah akan ada evakuasi WNI lagi di Wuhan, Djauhari tidak memberikan jawaban yang pasti.

Menurutnya saat ini yang terpenting adalah melindungi ketujuh WNI yang berada di Wuhan dan sekitarnya ini.

"Kami tidak memikirkan gelombang berikutnya," jelasnya.

"Yang jelas kami akan melindungi keberadaan mereka disana dan terus komunikasi dengan otoritas setempat," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman telah mengumumkan terkait jumlah WNI di Wuhan yang berhasil dievakuasi untuk pulang ke Tanah Air. 

"Jumlah final yang boarding dari Bandara Wuhan, 238 orang dari Provinsi Hubei dan lima tim aju KBRI," ungkap Fadjroel yang dikutip dari Kompas.com.

Fadjroel tidak menjelaskan alasan tujuh WNI tidak pulang ke Tanah Air.

Ia hanya mengatakan Kementerian Luar Negri dan pihak KBRI yang akan memberikan keterangan tersebut.

"Tim Kemlu dan KBRI yang akan memberi keterangan," ujar Fadjroel.

WNI dari Wuhan Akan Jalani Observasi Kesehatan 14 Hari di Natuna

Sementara itu, sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan telah tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada Minggu (2/2/2020) pagi menggunakan maskapai Batik Air.

Selanjutnya, para WNI diterbangkan menuju Natuna menggunakan tiga unit pesawat evakuasi milik TNI AU, berjenis Hercules C130 dan Boeing 737-400

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan semua fisilitas untuk observasi WNI ini telah dalam kondisi siap.

Ia juga menuturkan, para WNI yang sampai di Natuna akan dicek kembali kesehatannya di tempat obesevasi.

Hal ini sangat penting di dalam prinsip kehati-hatian sesuai dengan prosedur WHO yang dilakukan.

Apabila semua WNI dalam kondisi sehat, Terawan menyebut para WNI akan melakuakan observasi selama 14 hari di Natuna.

Nantinya para WNI ini akan menjalani beberapa kegiatan agar kesehatannya terjaga. 

Satu diantaranya dengan mengadakan serangkaian kegiatan gerakan hidup sehat. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Devina Halim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved