Virus Corona
Penyebab 7 WNI Batal Dievakuasi dari Wuhan China, Ini Penjelasan Menteri Kesehatan Terawan
Terawan Agus Putranto mengungkap alasan tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang tidak ikut dievakuasi oleh pemerintah pada Sabtu (1/2/2020) lalu.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengungkap alasan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang tidak ikut dievakuasi oleh pemerintah pada Sabtu (1/2/2020) lalu.
Terawan menjelaskan, World Health Organization (WHO) telah menyatakan penyebaran virus corona yang bersumber dari Wuhan, China sebagai public health emergency of international concern (PHEIC).
Pemerintah China melarang orang yang dalam kondisi sakit keluar dari wilayah negara untuk meminimalisasi risiko penyebaran virus corona.
"Tiga orang itu sesuai dengan apa yang menjadi aturan dari WHO harus dilakukan screening."
"Screening itu dilakukan ketat oleh pemerintah China yaitu, bunyinya dari Public Health Emergency of Internasional Concern (PHEIC). "
"Tidak boleh warga yang sakit itu keluar dari sana. Sakit apa pun," kata Terawan di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Sehingga, pemerintah Indonesia tidak mungkin untuk memaksa evakuasi atas tiga WNI tersebut.
Pemerintah akan menunggu WHO mencabut status PHEIC terkait virus corona di China.
"Rasanya impossible (negosiasi untuk dievakuasi). Nunggu mereka PHEIC-nya dicabutlah," ungkap Terawan.
Lalu, terkait empat WNI yang memilih bertahan di Wuhan, Terawan mengatakan pemerintah tetap melakukan pemantauan.
Logistik untuk keempat WNI tersebut akan disalurkan melalui perwakilan Pemerintah Indonesia di China.
"Kemudian yang kedua empat orang itu merasa lebih nyaman di sana. Mungkin mereka logistik lancar, dari kita kan tetap jaga kita berikan logistiknya, kita juga pantau melalui KJRI, bukan hanya konsulat, melalui Kedubes juga dilakukan hal yang sama. Semua sayang sama warganya, biar empat biji diawasi," jelas Terawan.

Tak Lolos Pemeriksaan
Sebelumnya, Terawan mengatakan, ada tiga WNI yang tidak lolos pemeriksaan pada saat akan dievakuasi.
"Ada tiga warga kita yang kena clearence untuk tidak boleh berangkat," kata Terawan, dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/2/2020).