Eksklusif Tribunnews
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo: Saya Tak Takut pada Mafia Beras dan Gula
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode itu mengaku tidak takut pada kelompok orang yang disebut mafia itu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selama tiga bulan lebih menjabat sebagai Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengaku belum melihata danya mafia beras dan mafia gula. Meski begitu Syahrul mengaku tidak takut pada mafia produk pertanian yang selalu menjadi isu di negeri ini.
"Aku belum lihat itu (mafia berasa dan gula) sampai sekarang. Kasih tunjuk saya mana orangnya, biar saya hadapi," ujar Syahril Yasin Limpo dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Network, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode itu mengaku tidak takut pada kelompok orang yang disebut mafia itu.
Baca: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo: Impor Bukan Haram, tapi yang Untung Siapa?
"Aku tidak takut lah. Aku kerja buat rakyat. Jauh-jauh saya dari Makassar, masak takut dengan orang‑orang kayak gitu (mafia). Nanti nyesal orang taruh saya jadi menteri di sini," katanya mantap.
Berikut lanjutan petikan wawancara dengan SYL, panggilan akrab Syahrul Yasin Limpo.
Apa yang Anda rasakan ketika diberi amanah oleh Presiden Jokowi untuk mengurusi masalah pertanian di negeri ini?
Dikatakan terkejut juga tidak. Saya hanya berdoa mudah‑mudahan bisa. Saya ini sudah terbiasa memegang jabatan, mulai dari lurah, camat, bupati, wakil gubernur, dan gubernur dua periode.
Terkait masalah pertanian, mungkin saya tidak pintar‑pintar amat tapi pernah melakukannya di lapangan.Minimal kalau orang main kadal‑kadalan, saya pasti tahu seperti apa bentuknya.
Mengapa Anda tidak terkejut ketika mendapat jabatan Menteri Pertanian?
Kebetulan saya orang yang tidak gila jabatan. Jabatan buat saya semua sama kok yaitu apakah kita mampu bertanggungjawab atau tidak, mampu mengemban kepercayaan atau tidak.
Apakah ada pesan khusus dari Presiden Joko Widodo ketika mendapat amanah sebagai menteri?
Awalnya saya tidak tahu akan diposisikan di mana. Saya datang (ke Istana) seperti orang melayang‑melayang saja.
Baca: Mentan Syahrul Yasin Limpo Harap Kebutuhan Pangan Terpenuhi
Lalu dikasih tahu, saya diminta memimpin Kementerian Pertanian. Saya bilang, "Siap Pak!" Dalam hati saya, kok bukan di tempat lain? Saya ini kan ahli pemerintahan.
Saya awalnya mengira akan diberi tugas di sekitar‑sekitar masalah birokrasi dan pemerintahan.
Pak Presiden bilang, "Oh aku tahu kau jagoan di situ (pertanian). Saya tahu kau lebih baik 100 kali dibadingkan yang lain."
Saya bilang saya siap menjalankan amanah ini dan berjanji kepada Tuhan untuk bekerja sebaik‑baiknya. Saya akan kerja dengan segala kemampuan yang saya miliki.
Pertama kali masuk di kementerian ini yang Anda pikirkan?
Saya terbiasa mengurus rakyat, saya terbiasa di lapangan. Cuma ini yang terbayang oleh saya, kalau kemarin saya jadi gubernur mengurus 9 juta orang, sekarang 267 juta orang. Jujur saya hanya terganggu oleh impor.
Apakah anda merasa mampu menolak rayuan para importir pangan?
Saya sudah terbiasa dengan rayuan kayak gitu. Saya sudah 25 tahun menjadi kepala daerah, yaitu 10 tahun jadi bupati, 5 tahun jadi wakil gubernur, 10 tahun jadi gubernur. Saya yakin Allah memberikan saya kekuatan.
Saat sidang kabinet perdana, Oktober 2019 lalu, Presiden menyampaikan perintah jangan korupsi, bagaimana implementasinya di Kementerian Pertanian?
Waktu saya jadi gubernur, provinsi yang paling bersih itu adalah Sulawesi Selatan. Selama 8 tahun clear and clean dan dapat wajar tanpa pengecualian (dari Badan Pemeriksa Keuangan/BPK).