Virus Corona
China Bangun RS Corona Dua Hari, Bagaimana Lokasi Karantina WNI di Natuna atau Batam?
Terbukti China dapat membangun rumah sakit khusus untuk corona hanya dalam dua hari. Dua rumah sakit lainnya dibangun dalam seminggu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - China berupaya penuh mengeluarkan seluruh kemampuan untuk mengatasi virus corona di negaranya.
Terbukti China dapat membangun rumah sakit khusus untuk corona hanya dalam dua hari. Dua rumah sakit lainnya dibangun dalam seminggu.
Tidak membangun dari nol, pemerintah China memanfaatkan gedung kosong untuk dijadikan rumah sakit darurat tepatnya di Huanggang, 75 km dari Wuhan.
Baca: PMI Bakal Kirim Bantuan Masker ke Hongkong
Lantas bagaimana dengan di Indonesia? Terlebih hari ini, Sabtu (1/2/2020) pemerintah tengah melakukan upaya evakuasi pada ratusan WNI dari China ke Indonesia.
Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said meminta publik tidak perlu membayangkan yang dipindahkan ialah pasien sakit berat.
Baca: Kesiapan Rumah Sakit Jika Ada WNI dari China Diduga Terkena Novel Coronavirus
"Kita tidak bayangkan yang dipindahkan orang sakit, tapi mereka yang butuh diselamatkan. Karantina yang dilakukan sifatnya hanya observasi, treatment ringan. Kita percaya pada pemerintah karena yang penting itu tretment dan kesigapan pemerintah," tegas Sudirman Said di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).
Diketahui setibanya di Indonesia, para WNI langsung menjalani masa karantina selama 14 hari. Lokasi karantina tidak di Jakarta melainkan di Batam atau Natuna.
Baca: Marak Virus Corona, Pengelola Bandara Soetta Bagikan Masker
Ini sudah diumumkan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Achmad Yurianto.
Dia meminta masyarakat tidak khawatir secara berlebihan karena seluruh WNI yang dipulangkan dalam kondisi sehat.
"Ini bukan mengisolasi orang sakit. Mereka sehat dan kami hanya perlu observasi," ujar Achmad Yurianto.
Jika mereka sakit, ungkap Achmad Yurianto, para WNI tidak akan mungkin bisa meninggalkan China. Apalagi mereka telah melalui dua kali screening.
Nantinya selama di karantina, para WNI ditempatkan pada satu lokasi. Mereka bebas melakukan apapun, hanya dibatasi melakukan kontak dengan orang lain. Sementara komunikasi tidak dilarang.
"Kami menyiapkan akomodasi baik kamar, kamar mandi, ruang makan, menu makan, harus kami siapkan dengan baik termasuk komunikasinya," tambah Achmad Yurianto.