Virus Corona
Kesiapan Rumah Sakit Jika Ada WNI dari China Diduga Terkena Novel Coronavirus
Syahril menyebutkan dari segi fasilitas pihaknya telah menyiapkan 11 ruang isolasi serta 50 tenaga medis termasuk supir ambulance
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — 100 rumah sakit di Indonesia siaga memberikan layanan jika ditemukan ada yang terdeteksi novel coronavirus.
Termasuk mengantipasi jika ada gejala yang ditemui pada 249 WNI dari China yang akan dipulangkan ke Indonesia.
Tiga diantaranya yang menjadi pusat rujukan nasional adalah RSPAD Gatot Subroto, RS Persahabatan, dan RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso.
Baca: Pesawat yang Mengevakuasi Ratusan WNI di Wuhan Tak Jadi Mendarat di Bandara Kertajati
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Syahril menyebutkan dari segi fasilitas pihaknya telah menyiapkan 11 ruang isolasi serta 50 tenaga medis termasuk supir ambulance untuk membawa pasien.
“Kami dari rumah sakit sudah menyiapkan 11 ruang isolasi, tetap satu ruangan untuk satu pasien. Kalau ada yang demam, batuk , pilek, sakit tenggorokan, itu dirujuk ke kami,” ucap Syahril di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2020).
Baca: Marak Virus Corona, Pengelola Bandara Soetta Bagikan Masker
Kemudian Direktur Utama RS Persahabatan, dr. Rita Rogayah memastikan rumah sakit bisa menangani kasus corona karena ini bukan kasus infeksi virus pertama.
Sebelumnya rumah-rumah sakit yang dirujuk untuk menangani corona virus juga sudah menangani kasus seperti sars, flu burung yang sempat marak beberapa tahun lalu.
“Jangan khawatir, kita sudah merawat kasus-kasus seperti ini, 2003 ada SARS di kita tidak ada (positif), 2005 kasus flu burung, 2009 ada H1N1, jadi kami sudah siap,” ungkap Syahril.
Baca: PMI Bakal Kirim Bantuan Masker ke Hongkong
Proses evakuasi pemulangan WNI di Provinsi Hubei, China akan segera dilakukan dan sesampainya di Indonesia mereka akan langsung masuk karantina untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Yang masuk di karantina adalah mereka yang dipastikan dalam keadaan sehat melalui proses screening yang dilakukan di Wuhan, maupun saat tiba di Indonesia.