Virus Corona
Evakuasi WNI di Wuhan, Fadjroel Rachman: Ini Bukan Seperti Memindahkan Warga dari Depok ke Jakarta
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman angkat bicara soal rencana evakuasi pemerintah terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan.
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman angkat bicara soal rencana evakuasi pemerintah terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan.
Fadjroel mengatakan, pemerintah telah melakukan tindakan sejak virus corona tersebut merebak di Wuhan.
Hal tersebut diungkapkan Fadjroel dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Jumat (31/1/2020).
"Kita langsung bergerak di dalam negeri dari menteri kesehatan yang menyiapkan rumah sakitnya."
"Menteri perhubungan menyiapkan semua titik dimana orang bisa masuk, dan juga ada pengawasan," terang Fadjroel.
Fadjroel juga menyebut, pihaknya telah melakukan hubungan dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Menurut Fadjroel, hal tersebut dilakukan untuk persiapan internasional.
"Karena sebagian besar kan mereka punya hubungan langsung ke sana."
"Terakhir saya dengar Singapura itu melakukan semacam pembatasan visa terhadap orang yang keluar dari Hubei."
"Ini kan yang kelihatan yang langsung menjemput kan Jepang dan Amerika Serikat," kata Fadjroel.
Fadjroel lantas menyebut, bahwa negara selanjutnya yang akan menjemput warga negaranya di Wuhan adalah Indoensia.
Menurut Fadjroel, hal itu dilakukan setelah Presiden Jokowi mengintruksikan untuk segera evakuasi WNI di Wuhan.
Saat itu juga, pihak-pihak terkait terus melakukan rapat-rapat teknis.
"Ini kan bukan memindahkan warga dari Depok ke Jakarta ya."
"Tapi ini dari Wuhan kemudian Provinsi Hubei kemudian antar negara, insyaallah secepatnya," ungkapnya.
Fadjroel mengatakan, hingga saat ini pihak KBRI di China sudah melakukan hubungan secara intensif dengan setiap individu yang ada di Hubei dan Wuhan.
Retno Marsudi Berikan Kepastian Soal Evakuasi WNI di Wuhan
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi memastikan pesawat evakuasi untuk WNI di Provinsi Hubei, China akan diberangkatkan dalam waktu kurang dari 24 jam.
Retno mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Duta Besar China di Jakarta.
"Beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari Provinsi Hubei," kata Retno, dikutip Tribunnews dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube TVONeNews, Jumat (31/1/2020).
Retno juga mengapresiasi kerja sama yang telah diberikan oleh Pemerintah China.
"Keberangkatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," ungkapnya.
Pesawat yang digunakan untuk evakuasi ini, adalah pesawat berbadan lebar.
"Agar semua WNI yang bersedia dievakuasi dapat di terbangkan secara langsung tanpa melalui transit," jelasnya.
Ia juga mengatakan telah melakuakn pembicaraan dengan tim dari KBRI Beijing yang saat ini telah memasuki Provinsi Hubei.
"Persiapan dibeberapa titik di Provinsi Hubei terutama di Wuhan saat ini terus berjalan."
"Sementara itu persiapan penerimaan di indonesia juga terus dilakukan sesuai dengan prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku," papar Retno.
Jokowi Intruksikan Segera Evakuasi WNI di Hubei, Pemerintah Sudah Siapkan Dua Skenario Evakuasi
Korban meninggal dan terinfeksi virus corona terus bertambah.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengintruksikan jajarannya agar segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei China, China.
Dikutip dari Kompas.com, keputusan ini diambil oleh Jokowi setelah mengadakan pertemuan dengan beberapa menteri.
Yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, serta Kepala BNPB Doni Manardo.
Pertemuan tersebut dilakukan di ruang tunggu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (30/1/2020).
"Tadi Bapak Presiden sudah memerintahkan agar evakuasi WNI Provinsi Hubei dilakukan segera," ujar Retno Marsudi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Ihsanuddin)