Minggu, 5 Oktober 2025

8 Prospek Kerja Jurusan Agroteknologi: Guru Ilmu Pertanian hingga Bekerja di Lembaga Pemerintahan

Berikut prospek kerja jurusan agroteknologi, mulai dari guru ilmu pertanian hingga bekerja di lembaga pemerintahan maupun swasta.

Editor: Miftah
Freepik.com
Prospek Kerja Jurusan Agroteknologi. 

TRIBUNNEWS.COM – Bagi kamu yang menempuh pendidikan tinggi jurusan agroteknologi maupun yang sudah mendapatkan gelar dapat memilih prospek kerja yang sesuai.

Mulai dari guru ilmu pertanian hingga bekerja di lembaga pemerintahan maupun swasta.

Di jurusan agroteknologi, kamu akan mempelajari penerapan teknologi dalam budidaya tanaman sesuai dengan prinsip pertanian.

Untuk itu, kamu yang ingin bekerja sebagai guru ilmu pertanian dapat mengajar siswa tentang semua studi yang berkaitan dengan ilmu pertanian.

Kemudian, kamu dapat bekerja sebagai wirausahawan atau pelaku bisnis pada bidang perkebunan, pangan, dan hortikultura.

Selain itu, bisa bekerja di lingkungan pemerintahan maupun swasta.

Misalnya, instansi Pemerintahan Daerah (Pemda) provinsi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Ilustrasi mahasiswa lulus kuliah.
Ilustrasi mahasiswa lulus kuliah. (Shutterstock-Kompas.com)

Berikut prospek kerja jurusan agroteknologi, dilansir Tribunnews dari beberapa sumber:

1. Guru Ilmu Pertanian

Dilansir dari app.mycompass.io, seorang guru ilmu pertanian akan mengajar siswa tentang semua studi yang berkaitan dengan ilmu pertanian.

Misalnya, ilmu produk susu, manajemen perikanan, hortikultura (perkebunan), ilmu unggas, dan konservasi tanah pertanian. 

Karyanya dapat menjadi kombinasi antara mengajar dan melakukan penelitian.

Tugasnya, meliputi mempersiapkan dan menyediakan bahan untuk siswa mengenai studi pertanian seperti produksi, genetika tanaman, dan kimia tanah.

Kemudian, persiapkan bahan-bahan pendukung pengajaran seperti silabus, pekerjaan rumah, dan bimbingan.

2. Menajer Pembibitan

Seorang manajer pembibitan akan merencanakan, mengatur, mengarahkan, mengendalikan, dan mengoordinasikan kegiatan pekerja,

Terutama yang terlibat dalam memperbanyak, mengolah, dan memanen spesialisasi hortikultura.

Misalnya, pohon, semak, bunga, jamur, dan tanaman lainnya.

Tugasmu, mengelola pembibitan yang menanam tanaman hortikultura.

Hal itu dilakukan untuk dijual kepada pelanggan perdagangan atau ritel, untuk pajangan atau pameran, dan penelitian.

Kemudian, mengidentifikasi tanaman serta masalah seperti penyakit, gulma, dan hama serangga.

Ilustrasi - Guru.
Ilustrasi - Guru. (freepik.com)

3. Ahli Tanah dan Air

Seorang ahli tanah dan air akan merencanakan dan mengembangkan praktik dalam mengendalikan erosi tanah.

Kemudian, konservasi tanah dan air, atau penggunaan yang baik. 

Ahli konservasi tanah dan air dapat bekerja memberikan konsultasi kepada pemilik tanah, petani, petani, kepada pemerintah daerah.

Tugasnya, seperti menerapkan teknik pengelolaan tanah atau air.

Selanjutnya, memantau proyek konservasi selama atau setelah konstruksi (konstruksi) untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan spesifikasi desain.

Kamu juga mengunjungi area yang terkena erosi untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan solusinya.

4. Manajer Pertanian dan Peternakan

Nantinya, kamu akan merencanakan, mengarahkan, atau mengoordinasikan pengelolaan atau operasi pertanian maupun peternakan.

Kemudian, rumah kaca, operasi akuakultur, pembibitan, saluran kayu, atau perusahaan pertanian lainnya. 

Kamu juga dapat mempekerjakan, melatih, atau mengawasi pekerja pertanian.

Tugasnya, meliputi periksa kebun atau ladang untuk menentukan kematangan atau kondisi tanaman.

Selanjutnya, kamu juga memantau kegiatan seperti irigasi, aplikasi bahan kimia,dan  panen.

5. Ilmuwan Tanah dan Tumbuhan

Kamu akan melakukan penelitian dalam fisiologi, produksi, hasil, dan pengelolaan tanaman.

Selain itu, juga pertumbuhannya di tana  dan pengendalian hama.

Kamu dapat mengklasifikasikan dan memetakan tanah.

Tugasnya, seperti memaparkan hasil penelitian atau proyek kepada professional lain.

Kemudian, melakukan percobaan untuk mengembangkan varietas baru dari tanaman.

Kamu juga bisa mengembangkan metode atau produk baru untuk mengendalikan atau menghilangkan gulma, penyakit tanaman, atau hama serangga.

Imam Badrus Soleh, Ayu Septia Andriani, dari Prodi Agroteknologi, dan Siti Mulyani dari Prodi Pendidikan IPA, tiga orang mahasiswa Universitas Tidar yang mengembangkan limbah tetes tebu atau molase, menjadi obat nyamuk alami dan ramah lingkungan, Senin (16/7/2018).
Imam Badrus Soleh, Ayu Septia Andriani, dari Prodi Agroteknologi, dan Siti Mulyani dari Prodi Pendidikan IPA, tiga orang mahasiswa Universitas Tidar yang mengembangkan limbah tetes tebu atau molase, menjadi obat nyamuk alami dan ramah lingkungan, Senin (16/7/2018). (IST)

6. Dokter Naturopathic

Seorang dokter naturopathic akan mendiagnosis, mengobati, dan membantu mencegah penyakit yang dialami individu. 

Kamu dapat menggunakan metode fisiologis, psikologis atau mekanis. 

Selain itu, bisa menggunakan obat alami, resep atau obat legenda, makanan, jamu, atau obat alami lainnya.

Tugasnya, meliputi mewawancarai pasien untuk mendokumentasikan gejala dan riwayat kesehatan

Kemudian, mendokumentasikan riwayat pasien, termasuk identifikasi data, keluhan utama, penyakit, riwayat medis.

Selanjutnya, memberikan resep obat alami seperti makanan atau ekstrak botani, herbal, dan suplemen makanan.

7. Wirausahawan

Dilansir dari laman unpad.ac.id, kamu dapat bekerja sebagai wirausahawan atau pelaku bisnis pada komoditas perkebunan, pangan, hortikultura, dan atau kehutanan.

Kemudian, wirausahawan pada bidang perbenihan, pupuk, pestisida, dan usaha pertanian.

8. Bekerja di Lembaga Pemerintahan dan Swasta

Seseorang yang mendapatkan gelar Sarjana Pertanian melalui jurusan agroteknologi dapat bekerja di perkebunan-perkebunan baik pemerintah dan swasta.

Selain itu, juga berasa di industri perbenihan, pupuk, pestisida, agro-chemicals nasional dan multinasional.

Untuk lembaga pemerintahan, bisa bekerja di Pemerintahan Daerah (Pemda) provinsi dan kabupaten dengan dinas-dinas teknisnya.

Selanjutnya, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Fasilitator pemberdaya masyarakat (LSM) dalam bidang agribisnis/pertanian.

(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved