Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Takut Virus Corona, WNI di China Terpaksa Ngutang untuk Biaya Tiket Pesawat Pulang ke Indonesia

Muhammad Sahuddin, mahasiswa Aceh selama ini menempuh pendidikan di Nanjing, China, terpaksa pulang. Ia tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM).

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DIHAN AJI NUGROHO
Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. (TRIBUN BATAM/Argianto Dihan Aji Nugroho) 

Dokter Terawan yang mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta mengatakan, kementerian kesehatan bersama kementerian terkait telah berkoordinasi untuk mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia. Pemerintah pun telah menjaga 135 pintu masuk kedatangan dari luar negeri ke Indonesia selama 24 jam.

"Kami terus saling bahu membahu bekerja sama menjaga pintu-pintu masuk negara kita. 135 pintu masuk negara kita sudah dijaga 24 jam terus menerus dan dilaporkan setiap saat kepada kementerian kesehatan dan kementerian lembaga terkait," kata Terawan saat menghadiri rapat tingkat menteri (RTM) kesiapsiagaan dan antisipasi virus Corona di Kantor kementeroan Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (28/1).

Terawan mengungkapkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga bakal memantau langsung jika ada gejala-gejala masyarakat yang diduga terjangkit virus Corona.

"Dan SOP yang dijalankan sudah sesuai. Bahkan baru merasa saja semua sudah diperiksa dengan detil dan terus dilakukan pemantauan bahkan ada yang dilakukan isolasi untuk menjaga demi tidak adanya wabah," ungkap dia.

Namun demikian, Terawan memastikan belum ada satupun kasus virus Corona yang terjangkit di Indonesia. "Memang sampai detik ini belum ada yang positif dan kita berdoa jangan sampai ada yang positif," kaanya.
Pemerintah membuka peluang untuk melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, yang menjadi tempat penyebaran virus korona.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah Tiongkok terkait evakuasi. Langkah ini dilakukan karena wilayah Wuhan masih dalam status tertutup.

"Opsi evakuasi kami sudah bikin semua rencananya. Tetapi kami tetap berkomunikasi dengan otoritas Tiongkok. Kondisi Tiongkok yang lockdown ini menjadi perhatian kita semua," ujar Retno di Kantor kementeroan Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Retno mengatakan telah berkomunikasi dengan negara lain yang warganya berada di Wuhan. Namun, Retno mengatakan kondisi wilayah karantina membuat evakuasi warga mengalami kesulitan.

"Saya berkomunikasi dengan pemerintah Australia dan mereka juga memiliki opsi itu. Tetapi sekali lagi, karena ada lockdown sehingga menjadi perhatian bersama," kata Menlu. (Serambi Indonesia/dan, Tribun Nertwork/yud/fah/igm)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved