Pilkada Serentak 2020
PSI Umumkan 11 Nama Bakal Calon Walikota Tangsel yang Lolos Tahap Wawancara, Ada Nama Fahd Pahdepie
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengumumkan 11 orang bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang lolos seleksi wawancara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengumumkan 11 orang bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang lolos seleksi wawancara.
Diketahui, dalam menghadapi Pilkada 2020, PSI menyelenggarakan konvensi dalam menjaring kandidat calon Wali Kota Tangsel.
Dari 11 nama bakal calon Wali Kota Tangsel yang diumumkan PSI, terdapat nama Fahd Pahdepie.
Dalam kesempatan tersebut Fahd mengaku bersyukur dirinya bisa lolos dalam tahapan wawancara.
"Perjuangan harus terus dilakukan sesuai dengan mandat yang ada di surat," ata Fahd kepada wartawan di DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/20/2020).
Baca: Komunitas Plastik Untuk Kebaikan Bantu Atasi Masalah Sampah di Tangsel
Dengan namanya masuk dalam 11 daftar nama yang lolos tahap wawancara konvensi PSI, dirinya akan mulai memeperkenalkan diri kepada warga Tangsel.
"Setelah ini saya dan teman-teman lain yang lolos ke tahap berikutnya di konvensi ini harus melakukan sosialisasi ke masyarakat, memperkenalkan diri," kata Fahd.
Fahd menjelaskan, dirinya sudah membuat visi dan misi program yang akan dilakukannya jika terpilih.
Ada 18 program yang dimuat di website www.fahdpahdepie.com dan aplikasi adroid di appstore "Fahd Untuk Tangsel".
Baca: PSI Lapor ke KPK setelah Temukan Kejanggalan di Revitalisasi Monas
"Intinya sebetulnya saya mau mencoba membawa Tangsel ini menjadi kota yang lebih maju dari segi pengelolaan kotanya, kemudian tata pemerintahannya lebih transparan juga mengedepankan sistem meritokrasi, dimana orang terbaik ditempatkan di tempatnya," kata Fahd.
Selain itu, ia juga akan mendorong pemerintahan di Tangsel dijalankan dengan prinsip good governance.
"Sehingga nanti pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat itu adalah pelayanan yang terbaik," ujarnya.
Pelayanan tersebut menurutnya mulai dari yang sifatnya administratif, mengurus perizinan, mengurus surat-surat, sampai ke hal-hal yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat.
Baca: Rawat Tradisi Menulis, PSI Luncurkan Buku “Ekspresi Politik Milenial”
Seperti pengelolaan sampah, transportasi, tata kelola lingkungan, dan lain sebagainya.
"Tujuan besarnya adalah untuk mengurangi ketimpangan yang terjadi di Tangsel," kata Fahd.
Untuk mewujudkannya, Fahd menjelaskan, dirinya punya program yang dinamakan 'muda berdaya'.
Ini adalah program pemberian modal usaha, peningkatan kapasitas, pelatihan, untuk menciptakan pengusaha-pengusaha baru dari kalangan muda.
Fahd melihat ada ketimpangan pendapatan yang terjadi di Tangsel.
Hal itu bisa terlihat dari terlalu berbedanya antara satu wilayah dengan wilayah lain.
Misalnya di Tangsel masih ada rumah yang sangat mewah tapi juga ada rumah yang masih kumuh.
Solusi yang akan dilakukannya adalah memperkuat kelas menengah.
Menurut dia, kelas menengah di Tangsel penduduknya paling banyak adalah kelompok muda yang rata-rata tingkat pendidikannya lulusan SMA sederajat.
"Kelompok inilah yang diperkuat diberikan kemampuan untuk bisa berwirausaha, dicetak menjadi pengusaha-pengusaha baru," katanya.
Menurut dia, munculnya kelompok menengah yang kuat ini akan memperkecil angka ketimpangan.
Selain itu, menurutnya dengan memperkuat kelompok menengah dapat menyelesaikan beberapa problem seperti penyerapan tenaga kerja, kesejahteraan, dan lain sebagainya.
Fahd mengungkapkan, saat ini Tangsel membutuhkan anak muda karena lebih dari 50 persen penduduknya adalah anak muda.
"Saya terlibat di Tangsel, masuk ke dalam arena Pilkada ini harus mewakili semangat kaum muda ini," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Tangsel adalah kota metropolitan, kota yang harusnya punya arah ke level yang lebih tinggi lagi, bukan bersaing dengan kota-kota yang di bawahnya.
Untuk itu menurutnya semangat yang dibutuhkan adalah semangat inovasi, semangat pembaruan, dan semangat kolaborasi.
Tiga semangat tersebut menurutnya dimiliki pemimpin muda.
"Jadi saya mengambil diferensiasi di situ. Saya mengisi segmen anak muda, fokus juga untuk ke komunitas anak muda Urban dan masuk ke isu-isu yang memang sesuai dengan semangat zaman ini, inovasi, penerapan teknologi, Penerapan revolusi industri 4.0," katanya.