Sabtu, 4 Oktober 2025

Ditya Timur Aska, Terbang ke Jakarta untuk Seleksi CPNS di BKN

Tes Seleksi Kompetisi Dasar (SKS) bagi Aska diselenggarakan di kantor Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Pusat, Cawang

Editor: Johnson Simanjuntak
Lusius Genik
Peserta seleksi CPNS Tahun 2020 di BKN, Cawang Jakarta Timur, Senin (27/1/2020). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditya Timur Aska (25) tiba di Jakarta Jumat (25/1/2020) lalu.

Pria kelahiran Mataram ini mengaku jauh-jauh terbang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Ibu Kota hanya untuk mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2020.

Tes Seleksi Kompetisi Dasar (SKS) bagi Aska diselenggarakan di kantor Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Pusat, Cawang, Jakarta Timur sekira pukul 16:30 WIB.

Selama tiga hari hidup di Jakarta, Aska, panggilan akrab Ditya Timur Aska, tinggal di rumah pamannya yang berada di daerah Tomang, Jakarta Barat. Diantar Sang Paman, Aska menyambangi kantor Pusat BKN di Cawang sekira pukul 15:00 WIB.

Baca: Selama Transisi, Pegawai Honorer Masih Diperbolehkan Bekerja Hingga 2023

"Saya tadi diantar paman ke sini. Sengaja saya datang agak cepat karena saya akan ikut tes SKD (Seleksi Kompetisi Dasar) yang dimulai pukul 16:30 WIB," ungkapnya kepada tribunnews ketika ditemui di pelataran kantor BKN Pusat, Jakarta Timur (21/1/2020).

Aska mengaku sengaja datang dua jam lebih awal agar bisa bersantai sebelum menghadapi tes SKD.

Ia mengatakan, formasi yang menjadi sasarannya dalam seleksi CPNS tahun ini agak berat lantaran hanya membuka dua kuota dan itu berbanding terbalik dengan jumlah pesaingnya yang mencapai lebih dari 2 ribu orang.

Baca: Cerita Peserta CPNS Akhirnya Bisa Lolos dari Tahapan SKD Setelah 3 Kali Percobaan

Aska mendaftarkan diri menjadi Analis Intelejen di Badan Intelejen Negara (BIN).

"Saya mendaftar di BIN Pusat sebagai Analis Intelejen dan itu hanya dua orang yang bisa diterima. Sementara yang saya lihat kemarin, ada sekira 2 ribu orang yang lulus seleksi administrasi," ujarnya.

Mengenai pendaftaran formasi yang terkesan menembus kemustahilan dalam formasi BIN ini, Aska mengaku itu berdasarkan dorongan kedua orang tuanya.

Namun demikian, Aska pun mengungkapkan besar harapannya agar bisa lulus dan diterima menjadi seorang Analis Intelejen di BIN.

Adapun hal yang dinilainya sebagai kemustahilan tersebut turut dipandangnya sebagai ujian dalam hidup.

Memang ini baru kali pertama bagi Aska mengikuti seleksi CPNS, akan tetapi besar pula harapannya agar bisa lulus dan menjadi bagian dari pengabdi negara.

"Rasanya seperti ujian saja bagi saya. Lagi pula saya mendaftar di formasi 'kandang macan' ini atas dorongan orang tua. Memang saya pun turut pasrah karena terasa mustahil, kan kuotanya hanya untuk dua orang dan saingannya 2 ribu lebih."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved