Minggu, 5 Oktober 2025

Wawancara Khusus dengan Ketua KPK

Firli Bahuri Menjiwai Lagu Didi Kempot

Saat itu Firli diminta oleh panitia untuk menyumbangkan suara di panggung. Firli kemudian memilih menyanyikan lagu itu, didampingi oleh tiga penyanyi

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua KPK Firli Bahuri menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/1/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Lagu ini bukan hanya romantisme sepasang kekasih?

Kalau misalnya tidak hanya bisa sebatas cerita atau makna sepasang pemuda-pemudi memadu kasih, tidak. Tapi itu adalah gambaran yang lebih luas.

Contoh, seandainya ada satu lagu, mungkin kalau kita lihat itu misalnya Andaikan Kau Datang. Terlalu indah dilupakan, terlalu sedih dikenangkan.

Itu sebetulnya, kalimat itu adalah kalimat seketika masuk dalam alam kubur yang begitu gelap dan kita tidak akan pernah kembali.

Itu maknanya. Jadi seketika seseorang membuat lagu, itu tidak hanya susunan kata dan kalimat. Tapi begitu dalam maknanya.  Mampukah kita menyelami makna itu?

Anda menjiwai lagu ini. Sejak usia berapa Anda hafal lagunya atau mengerti lagunya?

Pertama setelah saya masuk Akpol tahun 1987. Kehidupan saya kan tidak lepas dari kampung. Enam kali daftar Akpol tidak lulus. Tahun 82, 83, 84, 85, 86, dan 87 saya baru lulus.

Artinya tahun 87 saya menapakkan kaki di Jawa, masuk Akpol.

Seiring dengan itu tentu perjuangan tidak hanya lewat begitu saja, tapi penuh makna dan perjuangan. Seperti yang tadi saya bilang, man is born to live, but not to prepare for life.

Seketika orang menghadapi suatu cobaan, itu bisa saja dia akan putus asa dan akan patah semangat.

Tetapi saya tidak begitu. Saya katakan bahwa manusia itu memang lahir untuk hidup, tetapi dia tidak disiapkan untuk hidup selanjutnya.

Maka begitu saya lulus Akpol, tahun 90, tentu kita harus berjuang karena perjuangan itu belum berakhir dan kita diwajibkan untuk belajar, mencari ilmu, bahkan diwajibkan untuk mengejar ilmu itu sampai ke negeri China. Maknanya sangat dalam.

Anda lahir di Sumatera, tapi masih mengerti lagu syair Jawa. Apa karena orangtua atau kehidupan sehari-hari budaya Jawa?

Kalau Anda ingin mengenal suatu daerah, maka Anda harus kenal dengan bahasanya. Kedua, kalau Anda cinta dan ingin mencintai suatu daerah, maka Anda harus kenal budayanya.

Indonesia itu sangat luas, dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Rote sampai Pulau Miangas.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved