Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

‎Dubes RI di Beijing: Tidak Ada Laporan WNI Terinfeksi Virus Corona di Wuhan Cina

Dubes RI untuk Cina, Djauhari Oratmangun, mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan terkait WNI di Wuhan, Cina yang terinfeksi virus corona.

Editor: Adi Suhendi
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Petugas mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Belakangan, virus ini telah menyebar ke sejumlah negara di berbagai belahan dunia seperti di Thailand, Filipina, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Singapura dan Amerika Serikat.

Kementerian Kesehatan Siapkan Termoscanner di 135 Pintu Keluar Masuk Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencegah masuknya novel corona virus ke Indonesia dengan menyiapkan termoscanner di 135 pintu keluar masuk negara Indonesia.

"135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat yang jaga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Anung Sugihantono dikutip dalam laman seskab.go.id, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Baca: Menteri Agama Tegaskan Tak akan Atur Teks Khotbah Jumat

Menurutnya, termoscanner akan mendeteksi suhu tubuh manusia, di mana jika suhunya mencapai 38 derajat celsius ke atas maka alat melihat postur tubuhnya berwarna merah.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf mengatakan, semua pintu masuk negara sudah disiapkan termoscanner.

Baca: Dalam Rapat Paripurna DPR, Andre Rosiade Kritik Rencana Pencabutan Subsidi Gas 3 Kg

”Dalam kondisi rutin seluruh kedatangan internasional semua selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner meskipun tidak ada penyakit yang diwaspadai," ucapnya.

"Kalau ada penyakit yang diwaspadai maka kita tingkatkan pengamanannya,” sambung Anas.

Diketahui, sejak 31 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020, di Kota Wuhan, Cina, terdapat 59 kasus dengan gangguan pernapasan (pneumonia) dan dirawat di rumah sakit.

Tujuh orang dalam kondisi kritis dan dua orang meninggal pada tanggal 16 dan 17 Januari 2020.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved