Jawaban Prabowo Setelah Dikritik PKS karena Sudah 7 Kali Kunjungan ke Luar Negeri Selama jadi Menhan
Prabowo menjawab kritikan PKS karena ia sudah tujuh kali kunjungan ke luar negeri selama jadi Menteri Pertahanan (Menhan).
Mardani berharap ada timbal balik yang setimpal dari kunjungan kerja Prabowo ke tujuh negara itu.
"Kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan, tetapi mesti dipastikan return on investment-nya jauh lebih baik."
"Semua perlu disampaikan kepada publik secara transparan," ujar dia.
Adapun Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebelumnya mengatakan, lawatan Prabowo ke tujuh negara sebagai bentuk perhatian khusus terhadap modernisasi alutsista TNI.
"Beliau akan fokus enam bulan ini pada alutsista dan istilahnya ini komponen utama, perhatian khusus beliau terhadap TNI," ujar Dahnil di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Dahnil kemudian menegaskan, kepergian Prabowo ke berbagai negara merupakan bagian dari diplomasi pertahanan.
Bahkan, konsentrasi Prabowo itu membuatnya kerap tak menghadiri undangan seremonial.
"Enam bulan ini Pak Prabowo fokus dengan alutsista, makanya banyak undangan macam-macam masuk ke Pak Prabowo untuk hadir ke acara-acara seremonial itu jarang dihadiri," ucap dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan Prabowo bukan kehendak pribadi.
Ia juga menegaskan, diplomasi pertahanan yang dilakukan Prabowo ke luar negeri merupakan perintah Jokowi.
"Kunker itu atas perintah Presiden, dalam rapat terbatas (diminta) untuk meninjau meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara yang dikunjungi," kata Dasco di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
"Ini sekaligus melihat alat-alat pertahanan. Jadi bukan kehendak Pak Prabowo untuk jalan-jalan," ujar dia.

Selain itu, Dasco mengatakan, kepergian Prabowo ke luar negeri tersebut telah melalui keputusan rapat terbatas menteri dan presiden.
Ia juga meminta PKS tidak genit berkomentar.
"Ya dalam rapat terbatas (diminta Jokowi). Dalam rapat-rapat bidang pertahanan. Satu lagi, (PKS) jangan genit," kata dia.