Jumat, 3 Oktober 2025

Cegah Banjir di Jatim, Gubernur Khofifah: Kami Butuh Dana Rp 1,05 Triliun

Khofifah beralasan, pembangunan tanggul Kali Lamong menjadi solusi banjir di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Editor: Sanusi
Rina Ayu
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indra Parawansa yang ditemui di kantor wapres RI, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indra Parawansa mengatakan, pemerintah provinsi Jatim memerlukan dana sebesar Rp 1,05 triliun untuk pencegahan bencana banjir.

Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk membangun Tanggul Kali Lamong.

Khofifah mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR terkait keinginan pembangunan tanggul tersebut.

"Ini kita kira-kira butuh Rp 1,05 triliun. Ini sudah kami konfirmasi apakah ke Menkeu ataukah PUPR. pada posisi ini, ini kan APBN," kata dia yang ditemui di kantor wapres RI, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).

Khofifah beralasan, pembangunan tanggul Kali Lamong menjadi solusi banjir di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

"Adanya tanggul Kali Lamong ini kalau misalnya hujan dengan intensitas debit air yang tinggi itu bukan banjir tapi menggenang saja di beberapa titik," ujar Khofifah.

Baca: Jaminkan Bayinya ke Rentenir Karena Uang Segini, Ibu di Pasuruan Sempat Ngaku Korban Penculikan

Baca: Pasangan Kekasih Buka Audisi Gratis Threesome di Facebook, Kirim Foto Lalu Diajak Main di Hotel

Khofifah berharap studi kelayakan terkait pembangunan tanggul dapat segera diselesaikan, lantaran bencana banjir dapat meningkatkan risiko kemiskinan l mencapai 80 persen.

"Kami berharap studi kelayakannya bisa selesai kemudian dimasukkan ke APBNP adalah untuk tanggul Kali Lamong," ungkap mantan Mensos ini.

Nantinya tanggul Kali Lamong akan dibangun di wilayah Gresik dengan kordinasi BBWS Bengawan Solo, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Mojokerto, Pemkab Lamongan dan Pemkot Surabaya.

Sebelumnya, hujan deras mengguyur Surabaya pada Rabu (15/1/2020) sore dan sempat mengakibatkan genangan di beberapa titik lokasi.

Ketinggian air di Kota Pahlawan itu sempat mencapai 1 meter, dalam waktu sekitar 2-3 jam, air surut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved