Jokowi Batal Kunjungi Korban Longsor di Bogor, 6.000 Paket Bantuan Presiden Tetap Didistribusikan
Meskipun batal mendarat di lokasi bencana karena cuaca buruk, Presiden Jokowi tetap memberikan bantuan 6.000 paket kepada korban longsor di Bogor.
TRIBUNNEWS.COM - Meski batal mendarat di lokasi bencana karena cuaca buruk, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memberikan bantuan 6.000 paket kepada warga yang terdampak banjir bandang dan longsor di wilayah Kecamatan Sukajaya, Bogor.
Paket bantuan berupa sembako dan beberapa kebutuhan warga ini diserahkan oleh Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, Minggu (5/1/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Heru menyampaikan beberapa pesan dari Presiden Jokowi.
Pertama, memastikan proses evakuasi terus dilakukan.
Jokowi juga memberikan pesan agar seluruh kebutuhan dasar warga dapat disiapkan dan terpenuhi.
"Presiden tadi menyampaikan pesan-pesan yang pertama adalah tetap dievakuasi, dan pastikan kebutuhan mereka (pengungsi) seperti air, makanan lanjutan makanan siap saji untuk tetap bisa disiapkan," ujar Heru, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube tvOneNews, Senin (6/1/2020).
Selain itu, Jokowi juga berpesan agar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono segera membuka akses jalan di desa-desa yang terisolasi akibat banjir bandang dan longsor.
"Bapak Presiden sudah memperintahkan menteri PU (Basuki Hadimuljono) untuk membuka semua akses jalan yang terisolasi di beberapa desa," imbuh Heru.
Heru mengungkapkan Jokowi juga menitipkan rasa belasungkawanya terhadap korban-korban yang terdampak banjir bandang dan longsor.
"Berikutnya tidak lupa Bapak Presiden menyampaikan turut berduka cita," imbuhnya.
Bersama Kasetpres, terlihat Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia turut mendampingi penyerahan 6.000 paket bantuan tersebut.
Tak hanya Angkie turut hadir juga Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dan Bupati Bogor Ade Yasin.
Dikutip dari laman resmi Sekretariat Presiden, setpres.setneg.go.id, sebelumnya Jokowi bersama rombongan berangkat menuju Sukajaya pada Minggu (5/1/2020) pagi.
Untuk menuju ke wilayah tersebut, Presiden dan rombongan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.

Rombongan ini terdiri dari tiga helikopter.
Pada pukul 08.30 dua helikopter berhasil mendarat terlebih dulu.
Yakni helikopter yang berisi perangkat presiden dan yang membawa paket bantuan untuk pengungsi.
Namun pada saat helikopter yang ditumpangi Presiden Jokowi hendak mendarat, cuaca berubah ekstrem.
Bahkan terlihat ada kabut tebal sehingga membuat jarak pandang menjadi berkurang yang dinilai tidak memenuhi standar penebangan VVIP.
Akhirnya pilot helikopter yang membawa presiden memutuskan untuk tidak mendarat demi keselamatan.
Gagalnya pendaratan Jokowi ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Sukajaya ini diungkapkan melalui media sosial Instagram @jokowi.
Jokowi menggunggah potret dirinya yang berada di dalam helikopter.
Mantan Walikota Solo tersebut juga menuliskan keterangan panjang terkait batalnya mengunjungi wilayah Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dikutip dari Kompas.com, melalui kasetpres, Jokowi meminta maaf kepada korban yang terdampak bencana tersebut karena gagal mengunjungi mereka di pengungsian.
"Tadi Bapak (Jokowi) sudah mau mencoba (mendarat), karena kebetulan cuaca berubah-berubah jadi tidak bisa hadir," kata Heru
Tak hanya itu, menurut Heru, Jokowi juga mengapresiasi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, Polres Bogor dan TNI yang dengan tanggap membantu para korban.
“Atas nama Bapak Presiden kami ucapkan kepada seluruh jajaran Polres dan TNI, Dandim, Danrem, Ibu Bupati terima kasih yang telah sigap membantu korban bencana ini,” dikutip dari web resmi Sekretariat Presiden.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)