Hasil Survei Lemkapi: Publik Apresiasi Kebijakan Jokowi di Bidang Keamanan
Selain itu, publik juga merasa nyaman melihat kekompakan Panglima TNI Hadi dan Kapolri Idham Azis yang secara bersama-sama rajin turun kelapangan
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang 100 hari pemerintahan Jokowi, Lembaga kajian strategis kepolisian indonesia (Lemkapi) melakukan survei terhadap kebijakan keamanan pemerintahan Jokowi -Ma'ruf Amin.
Hasil survai Lemkapi menjelaskan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kebijakan keamanan Presiden Jokowi Ma"ruf Amin dinilai banyak diapresiasi publik. Pemerintah dinilai berhasil memberikan rasa aman dan ketertiban kepada masyrakat.
Menurut Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan saat ini tingkat kepercayaan publik atas kebijakan keamanan pemerintah yang dalam hal ini dimotori Polri dan TNI berada pada angka 82,5 persen.
Pemerintah dinilai berhasil mrmberi rasa aman dan ketertiban kepada masyrakat. Publik puas karena berbagai alasan antara lain, Polri dan TNI dinilai sungguh sungguh dalam menjalankan tugasnya menjamin keamsnan. Sinergitas kinerja TNI dan Polri dinilai publik bagus dari pusat hingga daerah.
Selain itu, publik juga merasa nyaman melihat kekompakan Panglima TNI Hadi dan Kapolri Idham Azis yang secara bersama-sama rajin turun kelapangan dan hadir di tengah masyarakat.
"Hasil penelitian kami, kehadiran pimpinan Polri dan TNI turun kelapangan dan hadir di tengah masyarakat membuat publik merasa nyaman," ungkap mantan anggota Kompolnas ini.
Dalam survai ini tercatat publik puas 6.5 persen, cukup puas 8.6 persen, puas 67.4 persen, kurang puas 8.2. persen dan tidak puas 7.1 persen.
Adapun publik yang kurang puas dan tidak puas memberi alasan, publik melihat masih ada konflik sosial terjadi dan meminta Polri dan TNI lebih banyak disebar di daerah yang rawan konflik sosial.
"Kami melihat sebagian publik juga mengusulkan kepada Polri dan TNI menambah pos pos keamanan baru agar masyarakat lebih mudah mendapatkan bantuan jika diperlukan. "tambah doktor ilmu hukum ini.
Menurut pakar hukum kepolisian dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini, survei dilakukan sejak 10 - 25 Desember 2019 dengan jumlah sampel 800 responden yang tersebar di 34 propinsi dengan margin of error 3.5 dan tingkat kepercayaan 95 porsen. Usia responden yang diteliti antara 17 sampai 55 thn. Metode penelitian menggunakan multistage random sampling.