Sekjen PDIP: Keputusan Jokowi Bentuk Badan Riset Berpotensi Majukan Industri Rempah Indonesia
Hasto mengatakan PDIP akan menggali dan menunjukkan betapa besarnya potensi industri pangan berbasis rempah-rempah nasional dalam rapat kerja nasional
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Badan Riset Nasional berpotensi memajukan industri rempah di Indonesia.
"Pengembangan industri terkait rempah-rempahan di Indonesia akan semakin maju lewat riset dan penelitian yang lebih kuat," ujar Hasto, dalam diskusi 'Potensi Rempah Nusantara untuk Kemajuan Indonesia', di Kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).
Hasto mengatakan PDIP akan menggali dan menunjukkan betapa besarnya potensi industri pangan berbasis rempah-rempah nasional dalam rapat kerja nasional (Rakernas) I 2020 sekaligus perayaan HUT partai ke-47.
Baca: Kata Sekjen PDIP Soal Isu Jalur Rempah
Politikus Yogyakarta tersebut mengatakan kegiatan membesarkan industri rempah-rempah menjadi lebih realistis, karena momentum Presiden Jokowi mendorong lahirnya Badan Riset Nasional.
Sementara itu, salah satu narasumber yakni sejarawan rempah dari Universitas Padjajaran Fadly Rahman turut mengingatkan besarnya potensi industri rempah sejak dahulu kala.
Fadly mengatakan sejak dahulu rempah sangat penting bagi orang Eropa, terutama dalam revolusi kuliner. Oleh karena itu, rempah menjadi awal mula kolonialisme Eropa ke berbagai penjuru dunia.
Sementara bagi Indonesia, kata dia, rempah merupakan bagian dari sejarah, tradisi, dan identitas bangsa yang perlu untuk dijaga serta dilestarikan biodiversitas, termasuk pelestarian pemanfaatannya.
Baca: Kembangkan Pariwisata dengan Memperhatikan Kelestarian Alam
Fadly pun mengusulkan pemerintah membuat program yang menyebarkan pengetahuan rempah-rempah. Seperti melalui sejumlah museum atau pelaku pameran.
Ia juga menyarankan dilakukannya program edukasi terpadu di sektor pendidikan dan publik terkait pembudidayaan rempah-rempah dan pemanfaatan praktisnya untuk kesehatan dan kuliner.
"Di sisi petani, pemerintah perlu memberi perharian kepada pemberdayaan langsung dan perhatian khusus terhadap pasar rempah. Plus program pemberdayaan sektor industri rempah yang ditujukan untuk menjaga keberlangsungan biodiversitas ekosistem rempah. Jangan lupa juga harus dilakukan pengembangan wisata berbasis rempah-rempah," kata Fadly.
Diketahui, hadir pula sebagai narasumber adalah Prihasto Setyanto dari Kementerian Pertanian dan Devita Agus dari Mustika Ratu. Selain itu hadir juga Ketua DPP PDIP Sri Rahayu.