Sabtu, 4 Oktober 2025

Ekspor Benih Lobster

Pembudidaya Lobster Asal Lombok Ini Buktikan Indonesia Bisa Hasilkan Lobster Tak Kalah dari Vietnam

Wacana ekspor benih lobster, pembudidaya lobster asal lombok, Abdullah buktikan Indonesia bisa hasilkan lobster berkualitas.

Penulis: Inza Maliana
Kolase Kompas/ADE MIRANTI KARUNIA SARI, Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Kamis (12/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Wacana ekspor benih lobster masih menjadi polemik di masyarakat.

Hal itu dikarenakan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo akan membuka kembali keran lobster untuk di ekspor.

Dilansir dari kkp.go.id, satu di antara alasannya adalah karena di Indonesia masih banyak benih lobster yang belum mampu budidayakan.

Apakah memang benar para nelayan Indonesia belum mampu untuk membudidayakan benih lobster sendiri? Tribunnews.com mencoba menelusuri spekulasi tersebut.

Seorang pembudidaya lobster di Telong-elong, Jerowaru, Lombok Timur menceritakan bagaimana ia membudidayakan benur lobster. 

Pria bernama Abdullah yang menjadi ketua dari Kelompok Usaha Budidaya Andalan Indonesia ini menceritakan sejak tahun 1995 masyarakat di kampungnya sudah menjadi pembudidaya lobster.

Lantas Abdullah pun menceritakan sedari awal budidaya lobster dari benih atau benurnya sampai menjadi lobster yang siap panen.

Ia membaginya menjadi 2 tahapan saat masih menjadi benih dan dipindahkan setelah seukuran ibu jari di dalam dua jaring yang berbeda.

"Cara kita budidaya lobster dari benur itu, kita pakai jaring 2 meter persegi ditambah sekitar 250 biji benih perjaring,"

"Dalam waktu 3 bulan ukurannya itu dari kelingking sampai ibu jari" kata Abdullah, kepada Tribunnews.com, Kamis (19/12/2019).

Abdullah pun menceritakan tingkat kematian dari benur lobster yang dibudidayakan.

"Tingkat kematiannya yang biasa kita temui itu sekitar 30 %, jadi tingkat hidupnya itu 70%," ujar pria berusia 36 tahun itu.

Setelahnya, benur bisa berkembang dari seukuran ibu jari sampai seukuran 5 jari. Lalu dipindahkan ke jaring berukuran 3 meter persegi.

"Ukuran 5 jari kita isi 75 biji untuk pasir dan 50 biji untuk mutiara dalam trol 3 meter persegi sampai panen," katanya.

Menurut Abdullah, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan lobster pasir dan mutiara itu sekitar 5 hingga 6 bulan.

"Dengan tingkat kematian sebesar 3% saja," ujar Abdullah.

Abdullah juga menceritakan harga benur sendiri yang ia beli dari pengepul.

"Kalau dari benur itu kita biasa Rp 1.000 yang masih bening, atau pernah juga hanya Rp 500, dan paling maksimal itu harganya Rp 5.000," 

"Namun hari ini saya dengar ditaksir Rp 10.000 untuk lobster pasir dan untuk lobster mutiara Rp 60.000 hari ini," ujarnya.

Bahkan, melalui akun Twitternya, Kelompok Usaha Budidaya Andalan Indonesia juga menggungah video yang menampilkan bagaimana cara budidaya lobster yang baik dan benar.

"Sedikit pelajaran bagaimana budidaya lobster yg baik dan benar..Kita tidak boleh kalah dari vietnam walau dengan alat seadanya." tulis admin @AndalanBudidaya dalam cuitannya.

Abdullah pun turut berkomentar soal wacana ekspor benih lobster, ia mengaku menentangnya.

Menurut Abdullah, jika benih lobster di ekspor ke Vietnam, ada kemungkinan budidaya yang dikelolanya tidak begitu baik hasilnya karena kalah saing.

"Jika Vietnam panen, maka lobster budidaya kami tidak akan bisa keluar, karena harga yang terlalu murah," katanya.

Abdullah juga mengatakan sangat mendukung jika budidaya benih lobster dilestarikan di dalam negeri.

"Kita juga sangat mendukung penangkapan benih lobster untuk di budidaya di wilayah NKRI saja," tuturnya kepada Tribunnews.com.

Ia pun menjawab persoalan nelayan-nelayan yang bergantung kepada budidaya lobster di kampungnya.

"Sebenarnya jumlah pembudidaya lobster ini hampir 90% masyarakatnya. Dan itu bukan di kampung kami saja," katanya.

Bisa disimpulkan, sebagai seorang pembudidaya lobster, Abdullah mengharapkan benih lobster dikembangkan di wilayah NKRI saja.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved