Senin, 6 Oktober 2025

Erick Thohir Bersihkan BUMN

Arya Sinulingga Ungkap Banyaknya Anak Usaha BUMN, Mulai dari Perusahaan Air Minum hingga Hotel

Arya Sinulingga mengaku banyaknya anak dan cucu dari usaha BUMN sudah diketahui setelah sebulan Menteri BUMN, Erick Thohir bergabung di BUMN.

YouTube Talk Show tvOne
Arya Sinulingga di acara Apa Kabar Indonesia Malam (Tangkap Layar YouTube Talk Show tvOne). 

TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengaku banyaknya anak dan cucu dari usaha BUMN sudah diketahui setelah sebulan Menteri BUMN, Erick Thohir bergabung di BUMN.

Diketahui, setelah kejadian penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton, masalah di BUMN satu persatu mulai terungkap.

Satu di antaranya, terkait banyaknya anak dan cucu dari usaha BUMN.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Arya Sinulingga dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (13/12/2019).

Menurut Arya Sinulingga, Erick Thohir telah mengetahui banyaknya anak dan cucu perusahaan di BUMN setelah sebulan menjabat sebagai Menteri BUMN.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga (TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA)

"Ketika menemukan sekira 22 perusahaan air minum kemasan (AMDK) yang mungkin kita pun tidak pernah dengar nama brand nya, itu dimiliki oleh perusahaan-perusahaan BUMN," ujar Arya Sinulingga.

Bahkan, menurut Arya Sinulingga ada konsultan kontruksi di BUMN yang punya anak perusahaan air minum.

"Kemudian ketika kita lihat lagi kejadian ternyata hotelnya BUMN itu mencapai 58 buah hotel yang dimiliki BUMN," ungkap Arya.

Arya Sinulingga mengungkapkan jika 58 hotel tersebut di luar Ina Hotel yang merupakan korporasi bisnis hotel BUMN.

Arya Sinulingga juga menyebut bahwa Pertamina juga memiliki hotel, bahkan ada BUMN bidang financial yang punya dua hotel di Bandung.

"Kemudian yang terakhir ketika ada kejadian BRI Agro itu membuat RUPS tanpa kami (Kementerian BUMN) tahu," terang Arya Sinulingga.

Karena hal itu, akhirnya Erick Thohir mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) yang tidak membolehkan menambah anak perusahaan.

"Sementara tahan dulu, tapi kalau memang dibutuhkan, itu diperbolehkan. Namun harus minta izin kepada Kementerian BUMN," papar Arya.

Lebih lanjut, Arya Sinulingga menjelaskan tak hanya hotel, pihak Kementerian BUMN juga menemukan perusahaan logistik di luar PT POS Indonesia, sekira 30an perusahaan.

Arya Sinulingga menuturkan, persoalan ini semakin mencuat ketika kasus penyelundupan di Maskapai Garuda terungkap.

"Ternyata dirut dan direksinya (Garuda) semuanya itu bagi-bagi (kekuasaan), jabatan komisaris sampai 25 posisi. Lima direktur itu punya posisi komisaris ada yang memiliki enam ada yang sampai delapan sebagai komisaris," ungkap Arya.

"Nah lebih jauh lagi Pertamina ternyata ada 142 anak perusahaan, kita belum tahu," tambahnya.

Arya Sinulingga mengungkapkan jika banyaknya anak dan cucu usaha dari BUMN ini sudah lama.

"Iya sudah lama, karena ketika Ibu Rini Soemarno ketika menjabat jadi Meneteri BUMN, tahun 2015 sudah mengatakan, beliau juga terkejut," terang Arya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved