Jumat, 3 Oktober 2025

Jokowi Beri Peringatan Pertamina: Sudah 34 Tahun Nggak Bisa Bangun Kilang Minyak, Kebangeten!

Presiden Jokowi memberikan peringatan untuk Pertamina agar Indonesia segera membangun kilang minyak. Ia sampaikan hal ini kepada Ahok dan Nicke.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews
Jokowi perintahkan Indonesia membangun kilang minyak 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi memberikan peringatan untuk Pertamina agar Indonesia segera membangun kilang minyak.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi kepada Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati pada pertemuan di Istana Senin (9/12/2019).

Presiden menyindir keras PT Pertamina yang mana hingga kini Indonesia belum mempunyai kilang minyak sendiri.

"Pembangunan kilang minyak itu harus! Masa sudah 34 tahun kita nggak bisa membangun kilang minyak, kebangeten!" ujar Jokowi, dilansir dari Kanal Youtube KompasTV.

Tujuan Presiden Jokowi sampaikan ini karena Indonesia ingin mengendalikan impor minyak dan gas.

Ia mengatakan akan mengikuti terus progres presentase dari pada Pertamina.

Presiden juga meminta agar Pertamina dapat menurunkan impor minyak dan gas (migas).

Soal penggunaan bahan bakar jenis biodiesel 20 persen dan biodiesel 30 persen, pihaknya menginginkan agar permasalahan defisit transaksi berjalan.

Selain itu, defisit neraca perdagangan pun juga bisa diturunkan dan impor migas bisa dikendalikan.

Selama ini impor minyak menjadi biang defisit neraca perdagangan Indonesia.

Upaya menekan impor migas dapat dilakukan dengan penggunaan B-30 per Januari 2020 mendatang.

Tindakan ini kedepannya dapat menurunkan impor minyak.

Selain itu produksi minyak dalam negeri harus ditingkatkan.

Hingga Oktober 2019 neraca perdagangan migas masih defisit 7,27 miliar dollar Amerika.

Penyebabnya adalah impor minyak mentah sebanyak 4,34 miliar dan hasil minyak sebanyak 11,12 miliar.

Jumlah tersebut bernilai dalam dollar Amerika.

Menurut presiden, Ahok dan Nicke menyanggupi keinginan pemerintah untuk melakukan tugasnya dalam mencapai tujuan negara.

"Intinya mereka menyanggupi (permintaan itu). Saya suruh kawal betul, akan saya ikuti terus progresnya, persentase sampai sejauh mana," kata presiden dilansir Kompas.com. (*)

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved