Senin, 6 Oktober 2025

Keluarga Jokowi Terjun ke Politik

Soal Dugaan Pembentukan Dinasti Politik, Peneliti ICW: Seluruh Partai Mempunyai Problem yang Sama

Donal Fariz mengatakan saat ini Indonesia dan negara lain mempunyai masalah yang sama mengenai adanya dinasti politik.

Penulis: Nuryanti
Editor: Fathul Amanah
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz 

Selain itu menurut Pipin, majunya Gibran dan Bobby dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dikhawatirkan terjadi potensi penyalahgunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk proses pemenangan.

"Saya kira dinasti politik berawal dari nepotisme," ujar Pipin Sopian.

"Ini sebetulnya sudah terjadi di berbagai daerah sebelum munculnya Bobby dan Gibran," jelas Pipin.

Sehingga menurutnya, jika memang pencalonan tersebut adalah dinasti politik, maka akan merusak sistem demokrasi partai politik.

"Kalau dinasti politik terjadi, akan merusak sistem demokrasi di partai politik," katanya.

"Ini tentu akan melemahkan kader-kader partai yang selama ini sudah membangun kariernya di partai, memberikan pengabdian," jelas Pipin.

Pencalonan Gibran dan Bobby bisa melemahkan kader partai, karena menurutnya keduanya mempunyai kedekatan dengan Jokowi.

"kemudian dia tiba-tiba masuk karena mempunyai kedekatan dengan presiden," ungkapnya.

Politikus PKS, Pipin Sopian
Politikus PKS, Pipin Sopian (Tribunnews.com/ Reza Deni)

Pipin menyebut majunya Gibran dan Bobby tersebut dikhawatirkan ada potensi menggunakan APBN.

"Ini yang harus dipahami, ketika seseorang katakanlah anaknya Pak Jokowi, Gibran maju, maka yang dikhawatirkan potensi penyalahgunaan APBN dalam proses pemenangan," katanya.

"Saya kira ini perlu kehati-hatian, kalau misalnya Pak Jokowi selama ini orangnya menjaga etik, maka saya kira kehati-hatian memberikan pengaruh yang baik," lanjutnya.

Politisi PKS ini mengatakan Gibran dan Bobby mempunyai hak untuk maju sebagai bakal calon wali kota di Pilkada 2020 nanti.

Asalkan menurut Pipin, keduanya memang memiliki integritas, kapasitas dan pengalaman untuk maju ke dunia politik.

"Saya setuju kalau ini memang hak, setiap orang boleh dipilih masuk dalam pencalonan," katanya.

"Tapi kalau dia punya integritas, kapasitas, punya pengalaman, kemudian dia tidak menghalalkan segala cara dalam setiap konstetasi itu, saya kira silakan," jelas Pipin.

Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution, dikabarkan akan maju dalam Pilkada 2020.
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution, dikabarkan akan maju dalam Pilkada 2020. (Instagram @ayanggkahiyang dan @gibran_rakabuming)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved