Tanggapan Menkeu Sri Mulyani soal Penyelundupan Onderdil Harley Davidson di Pesawat Garuda

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menanggapi adanya dugaan penyelundupan onderdil Harley Davidson melalui pesawat milik PT. Garuda Indonesia, Rabu (4/12/2019).

Sri Mulyani mengatakan, ia akan melihat terlebih dahulu ada atau tidaknya pelanggaran dalam kasus ini.

Menurutnya, penelitian dari sisi kepatuhan terhadap peraturan perlu dilakukan.

"Itu nanti kan diteliti dari sisi kepatuhan terhadap peraturan dan apakah ada pelanggran kepabeanan, dan tentu nanti akan dilakukan langkah-langkah yang konsisten," papar Sri Mulyani dilansir dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu (4/12/2019).

Sementara itu, Vice Presiden Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan mengatakan akan mengikuti peraturan kepabeanan.

"Kami patuh atas peraturan kepabeanan intenasional, atas ini juga si petugas ynag membawa juga akanmengikuti rekomendasi atau aturan dari Bea Cukai," kata Ikhsan Rosan masih dilansir dari sumber yang sama.

Ikhsan menegaskan onderdil Harley yang terdapat dalam pesawat Garuda telah melalui pemeriksaan Bea Cukai.

Saat ini, pihaknya tengah menunggu tentan aturan yang harus diberlakukan terhadap barang-barang itu.

"Saat ini kami menunggu tentan gaturan yang harus diberlakukan terhadap barang, barang itu, kami akan patuh," ungkapnya.

7 Fakta Seputar Temuan Onderdil Harley di Pesawat Garuda

Berikut ini rangkuman dari Kompas.com mengenai fakta-fakta temuan onderdil motor gede (Moge) di Pesawat Garuda.

1. Disimpan di 15 box

Petugas Bea Cukai menemukan Brompton di lambung pesawat Garuda Indonesia A330-900 neo, atau tempat bagasi penumpang.

Terdapat beberapa koper dan 18 box berwarna coklat di dalam bagasi pesawat. Saat membuka koper petugas hanya menemukan barang-barang pribadi milik penumpang.

“Namun, saat pemeriksaan 18 boks tersebut ditemukan 15 koli claim tas atas nama SAW berisi part motor Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai,” ujar Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro.