Kamis, 2 Oktober 2025

Mengintip Aktivitas Mantan Teroris Badri Hartono Setelah Menjalani Hukuman 10 Tahun di Penjara

Kini Badri kembali menjalani hidup seperti biasa, ternak parkit dan berjualan burung sebagaimana dulu sebelum ditangkap Densus 88 di Griyan.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM/ADI SUHENDI
Terduga teroris Badri Hartono(kiri) saat menjalani sidang dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin(27/5/2013). 

Badri mengaku tak tertarik dengan kasus bom bunuh diri di Medan. Dan tak ada polisi yang datang ke rumahnya menanyakan hal itu.

Diakuinya, setelah ke luar dari penjara, perjuangan untuk menegakkan syariat Islam di dunia belum berakhir.

Ia menolak istilah 'taubat' yang disematkan kepadanya atas aksi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Itu adalah perjuangan dan perlawanan untuk tegakkan syariat di Indonesia.

"Tidak taubat karena berjuang caranya yang mungkin berubah, yang harus taubat yang tidak mau tunduk pada aturan Allah, bukan yang menegakkan syariat Islam malah disuruh taubat," katanya bersemangat.

Badri mengaku tidak mengetahui dari kelompok mana yang melakukan aksi bom bunuh diri di Medan.

Karena menurutnya di Indonesia ini sudah banyak bermunculan kelompok-kelompok.

Baca: Densus 88 Kembali Menangkap Terduga Teroris di Kota Cirebon, Sehari-hari Jual Pulsa

Baca: Pria di Gunungkidul yang Rumahnya Digerebek Densus 88 Jarang Bergaul

Dan semuanya memiliki target, pandangan atau cara teror yang berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan.

"Dulu target saya Amerika karena mendukung Israel menyerang Palestina. Amerika biang keladi kerusakan dunia," imbuhnya.

Badri menyebut, dulu polisi tidak banyak mendapatkan aksi penyerangan seperti sekarang.

Sebab bagi kelompoknya, polisi hanya dianggap orang yang masih bingung sehingga bukan menjadi target utama.

Namun sekarang ini berubah, ada kelompok yang beranggapan bahwa polisi merupakan lawan.

"Secara syariat, membunuh orang tidak bersalah dan merusak tempat ibadah adalah dilarang. Mungkin mereka yang melakukan itu, menduga ada simpan senjata di situ. Atau menuduh mereka bakar masjid sehingga dilakukan pembalasan. Kalau dulu target saya bukan itu (tempat ibadah)," imbuhnya.

Bagaimana pandangan Badri tentang toleransi di Indonesia?

Badri mengatakan toleransi telah ada sejak lama bahkan sebelum munculnya Pancasila.

Ia pun tidak mempersoalkan perbedaan keyakinan agama lain karena semuanya telah diatur dalam Alquran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved