Satu Bulan Pemerintahan Jokowi, Fadli Zon: Rencana Pemindahan Ibu Kota Kontroversial
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai rencana pemindahan ibu kota negara adalah salah satu keputusan kontroversial presiden.
Sementara itu pembangunan ibu kota negara baru cukup dilaksanakan selama tiga tahun.
"Kami sepakat perencanaan harus selesai setahun semua dengan matang sehingga pembangunan tiga tahun itu kan cukup," ungkapnya.
Tol Pertama di Kalimantan
Proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda hampir selesai.
Jalan tol tersebut siap difungsikan saat Natal 2019 dan tahun baru 2020.
Hal tersebut diungkapkan PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga, menjadi pengelola jalan tol ini.

Dikutip dari Kompas.com, PT JBS berupaya melakukan percepatan guna mencapai target yang telah ditentukan.
“Kami optimistis Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat beroperasi fungsional pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," ujar Dirut PT JBS STH Saragi dalam keterangan tertulis Jumat (15/11/2019).
Rampungnya pembangunan tol ini diharapkan mampu mendasari pembangunan wilayah Ibu Kota baru.
Melansir Kompas.com, hingga 8 November 2019, pembebasan lahan menyentuh angka 99,54 persen.
Sementara itu pengerjaan konstruksi telah mencapai 97,56 persen.
Nantinya, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara direncanakan menjadi ibu kota Indonesia.
Baca: Adu Gaya Fahri Hamzah Vs Fadli Zon Latihan Tinju, Siapa yang Siap Ditantang Sparring Bareng Jokowi?
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda memiliki total panjang 99,35 kiloneter.
Jalan tol ini terdiri atas 5 seksi, yaitu :
- Seksi I ruas Balikpapan (Km 13)-Samboja (22,025 Km).
- Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,975 Km).
- Seksi III ruas Muara Jawa-Palaran (17,300 Km).
- Seksi IV Palaran-Samarinda (17,550 Km).
- Seksi V Balikpapan (Km 13)-Sepinggan (11,500 Km).
Pembangunan Seksi I dan V didanai oleh pemerintah.