Sabtu, 4 Oktober 2025

Ahok Masuk BUMN

Ahok Calon Bos BUMN, Buya Syafii Maarif: Tunjukkan Prestasi, Kerja dengan Baik

Buya Syafii Maarif berkomentar terkait kelompok masyarakat yang tidak percaya dengan kemampuan Ahok memimpin BUMN tak perlu dipikirkan.

Editor: Fathul Amanah
Tangkapan Layar Kompas TV
Buya Syafi'i Maarif saat memberikan tanggapan pencalonan Ahok sebagai salah satu Direksi BUMN pada Jumat (15/11/2019). Dirinya tidak mempermasalahkan Ahok yang statusnya sebagai mantan nara pidana. 

TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku diminta masuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Menteri BUMN Erick Tohir.

Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Syafii Maarif berkomentar terkait adanya kelompok masyarakat yang tidak percaya dengan kemampuan Ahok memimpin BUMN tak perlu dipikirkan.

"Biarkan saja, enggak usah dengar. Pokok (Ahok) tunjukkan prestasi, kerja dengan baik. Saya rasa dia bisa memimpin, jadi gubernur bisa, apalagi membawa BUMN," pungkasnya.

Hal itu disampaikan Buya Syafii Maarif setelah menghadiri silaturahim akademisi Yogyakarta bersama Menko Polhukam Mahfud MD, di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Jumat (15/11/2019).

Baca: Deretan Prestasi Ahok Selama jadi Gubernur DKI, Reformasi Birokrasi hingga Sektor Transportasi

Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu menilai Ahok cocok menduduki posisi pimpinan BUMN.

"Kan belum pasti (Ahok menjadi pimpinan salah satu BUMN). Saya rasa oke (Ahok menjadi pimpinan BUMN), kenapa tidak?" ucap Buya.

Ahok diberikan tiga pilihan BUMN yang menyangkut kepentingan orang banya.
Ahok diberikan tiga pilihan BUMN yang menyangkut kepentingan orang banya. (Tangkap Layar kanal YouTube Kompas TV)

Ia juga menyampaikan bahwa Ahok mempunyai pengalaman dalam memimpin sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Buya Syafii Maarif menilai selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta cukup sukses menjalankan tugas-tugasnya.

Baca: Penolakan Ahok Jadi Bos BUMN, Rizal Ramli: Ahok Modal Keributan Doang

Karenanya itulah, Ahok tentu juga bisa menjalankan tugasnya memimpin BUMN.

"Ia pekerja keras dan lurus orangnya. Selama ditahan, dia banyak belajarlah, terutama dalam menjaga lidah ya," ujar Buya Syafii, dilansir kanal YouTube KompasTV, Minggu (17/11/2019).

Sebelumnya, Ahok mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).

Pertemuan selama 1,5 jam tersebut Erick dan Ahok membicarakan soal perusahaan BUMN.

Baca: Dukung Ahok Jadi Bos BUMN, Fahri Hamzah: Masukkan Ahok ke Tempat yang Paling Banyak Dituduh Korupsi

"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar Basuki Tjahaja Purnama sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Sejauh ini, ia belum mengungkapkan lebih jauh posisi maupun jabatan yang akan didudukinya nanti.

"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," pungkasnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengaku sudah mengetahui jabatan apa yang akan dimandatkan kepada Ahok.

Namun, ia menegaskan bahwa keputusan itu tetap berada di tangan Presiden Joko Widodo.

Baca: Pro Kontra Jadi Bos BUMN, Berikut Prestasi dan Kontroversi Ahok

"Ya kira-kira begitu (di BUMN sektor energi). Ya saya tahu (di mana Ahok ditempatkan), tapi masak saya kasih tahu kamu. Nanti tergantung presiden, lah," ujar Luhut dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/11/2019).

Meski demikian, Luhut menyampaikan bahwa posisi pejabat BUMN yang akan diisi Ahok adalah di sektor energi.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved