Sabtu, 4 Oktober 2025

Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku

Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Daryono
TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR)
Lokasi penyiraman air keras di Kembangan Jakarta Barat, Jumat (15/11/2019) 

Keempat penyerangan yang menimpa enam siswi SMPN 207 Jakarta Barat.

Mereka disiram air keras di Jalan Mawar, Srenseng, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (15/11/2019).

Saat kejadian, keeenam korban baru saja pulang dari sekolah.

2. Dugaan motif pelaku

Dugaan sementara berdasarkan keterangan FY, dia melakukannya karena kurang mendapat perhatian dari sang kakak.

"Korbannya kan perempuan semua, baik siswi maupun ada ibu-ibu. Kenapa korbannya perempuan semua? Kerena kakaknya ini perempuan. Versi dia (tersangka FY), kakaknya kurang memperhatikan. Saya katakan ini motif sementara," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).

Sebelumnya pelaku sempat mengaku melakukan penyiraman air keras agar orang lain merasakan seperti penderitaan yang dialaminya.

"Jadi kalau pelaku mau sembuh katanya harus begitu (menyiram air keras). Jadi orang pengen merasakan apa yang dia (pelaku) rasakan," kata Panit 2 Jatanras Polda Metro Jaya, AKP Adhi saat di Polda Metro Jaya, Sabtu (16/11/2019).

3. Pernyataan tersangka tidak sesuai dengan penyelidikan

Pernyataan tersangka telah sempat dibantah oleh sang kakak.

Sehingga hingga kini polisi tengah memeriksa tersangka secara intensif guna mengungkap motif di balik penyiraman itu.

"Sudah dicek sama penyidik, kakaknya itu memperhatikan. Jadi, penyidik masih mendalami untuk tahu motif sebenarnya," ungkap Gatot.

4. Kata Psikolog

Psikolog Klinis, Kasandra Putrantro yang dilibatkan kepolisian dalam pemeriksaan mengatakan, pelaku mengaku pernah mengalami kecelakaan jatuh dari lantai 3, beberapa tahun lalu.

Dalam insiden tersebut, pelaku kekurangan uang untuk membiayai pengobatan.

Ia merasa kurang diperhatikan.

"Lalu mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan dan karena rasa marah itu dia lampiaskan kepada orang lain dengan harapan orang lain akan merasakan apa yang dia rasakan," kata Kasandra.

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela/Muhammad Isa Bustomi)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved