Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku
Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku
Keempat penyerangan yang menimpa enam siswi SMPN 207 Jakarta Barat.
Mereka disiram air keras di Jalan Mawar, Srenseng, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (15/11/2019).
Saat kejadian, keeenam korban baru saja pulang dari sekolah.
2. Dugaan motif pelaku
Dugaan sementara berdasarkan keterangan FY, dia melakukannya karena kurang mendapat perhatian dari sang kakak.
"Korbannya kan perempuan semua, baik siswi maupun ada ibu-ibu. Kenapa korbannya perempuan semua? Kerena kakaknya ini perempuan. Versi dia (tersangka FY), kakaknya kurang memperhatikan. Saya katakan ini motif sementara," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Sebelumnya pelaku sempat mengaku melakukan penyiraman air keras agar orang lain merasakan seperti penderitaan yang dialaminya.
"Jadi kalau pelaku mau sembuh katanya harus begitu (menyiram air keras). Jadi orang pengen merasakan apa yang dia (pelaku) rasakan," kata Panit 2 Jatanras Polda Metro Jaya, AKP Adhi saat di Polda Metro Jaya, Sabtu (16/11/2019).
3. Pernyataan tersangka tidak sesuai dengan penyelidikan
Pernyataan tersangka telah sempat dibantah oleh sang kakak.
Sehingga hingga kini polisi tengah memeriksa tersangka secara intensif guna mengungkap motif di balik penyiraman itu.
"Sudah dicek sama penyidik, kakaknya itu memperhatikan. Jadi, penyidik masih mendalami untuk tahu motif sebenarnya," ungkap Gatot.
4. Kata Psikolog
Psikolog Klinis, Kasandra Putrantro yang dilibatkan kepolisian dalam pemeriksaan mengatakan, pelaku mengaku pernah mengalami kecelakaan jatuh dari lantai 3, beberapa tahun lalu.
Dalam insiden tersebut, pelaku kekurangan uang untuk membiayai pengobatan.
Ia merasa kurang diperhatikan.
"Lalu mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan dan karena rasa marah itu dia lampiaskan kepada orang lain dengan harapan orang lain akan merasakan apa yang dia rasakan," kata Kasandra.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela/Muhammad Isa Bustomi)