Gempa di Sulawesi Utara
Fakta-Fakta Gempa M 7.1 Guncang Sulut dan Malut, Dirasakan sampai Manado hingga Penjelasan BMKG
Berikut fakta-fakta gempa berkekuatan M 7.1 yang mengguncang Sulawesi Utara dan Maluku Utara, Kamis (14/11/2019) pukul 23:17:41 WIB.
Sama dengan situasi di Rumah Sakit Advent, di rumah Sakit Siloam sejumlah pasien juga masih menggunakan alat bantu kesehatan.
Mereka dikumpulkan di lobi utama rumah sakit, namun beberapa pasien yang masih trauma dan painik, memilih untuk tetap di luar rumah sakit.
Gempa Susulan
Hingga pukul 01.50 WIB, BMKG mencatat sudah 28 kali terjadi gempa susulan pascagempa bermagnitudo 7,1 SR di Jailolo, Maluku Utara.
Dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung melalui kanal yotube KompasTV, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan magnitudo gempa susulan tersebut bervariasi mulai dari 3,2 hingga 5.9 SR.
"BMKG juga mencatat bahwa hingga pukul 01.50 WIB telah terjadi gempa-gempa susulan sebanyak 28 kali dengan magnitudo bervariasi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di kantonya, jl Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Namun demikian, ia juga mengatakan peringatan dini tsunami sudah berakhir sejak pukul 01.45 WIB.
Warga Mengungsi ke Gunung
Kepanikan akan tsunami dan gempa susulan melanda warga Kampung Ambong, Likupang Timur, Minahasa Utara.
Warga pesisir di daerah ini mengevakusi diri menuju area ketinggian, tepatnya di Gunung Wori saat pada Jumat (15/11/2019) dini hari.
Dilansir Kompas.com, puluhan warga Kampung Ambong mengungsi ke Gunung Wori yang merupakan area ketinggian yang terletak di wilayah Desa Winuri, Likupang Timur.
Area ini berjarak 3 kilometer dari Kampung Ambong, sementara Kampung Ambong sendiri hanya berjarak 300 meter dari bibir pantai.
Di lokasi Gunung Wori ini, warga kampung lain selain warga Kampung Ambong juga mengungsi, mereka menggelar tikar seadanya.
Sementara itu, sejumlah warga mengungsi menggunakan kendaraan sehingga areal pengungsian sesak oleh kendaraan.
Penjelasan BMKG