Selasa, 30 September 2025

Polemik APBD DKI Jakarta

Polemik APBD Jakarta dalam Analogi Ridwan Saidi: Ibarat Pohon Angsana hingga Bangunan Budaya

Ridwan Saidi dalam ILC mengomentari polemik anggaran DKI Jakarta. Diibaratkan pohon angsana dan bangunan budaya yang tidak ada yang ingat.

Ridwan lantas menyampaikan analogi terkait polemik anggaran ini dengan konsep dari Konghucu.

Konsep yang dikutip dari Konghucu tersebut menerangkan untuk membereskan persoalan istilah - istilah terlebih dahulu sebelum mengerjakan suatu hal.

Saya juga penggemar Konghucu, karena Konghucu berkata 'Kalau mau mengerjakan lebih dulu bereskanlah istilah'. Jadi istialah - istilah yang digunakan supaya beres. Baru kita, tidak menimbulkan salah paham.

Baca : Politisi Kritik APBD DKI Jakarta, Pengamat Singgung soal Beda Dulu dan Kini: Kalian Beruntung

Menurutnya, hal yang terjadi sekarang ini adalah kesalahpahaman karena tidak segera membereskan istilah - istilah yang ada, sehingga menimpulkan prasangka.

"Yang seperti ini seolah - olah asal - asalan. Pemda DKI menyiapan pra-rancangan APBD, seolah - olah begitu, padahal tidak
tidak masuk diakallah membeli bolpoin sampai juta - jutaan itu," ungkapnya.

Ridwan kemudian masuk ditema pembahasan yang Karni Ilyas suguhkan, yaitu terkait Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Sebenarnya, kalau kita melihat tema yang diajukan ilc 'Anies Baswedan Tak Putus Dirundung Tuduhan'. Tuduhannya macam - macam," katanya.

Tuduhan yang ditujukan kepada Anies Baswedan lantas dianalogikan oleh Anggota DPR RI pada 1977-1987 tersebut.

Analoginya yang disampaikan Ridwan adalah penebangan pohon Angsana.

Baca : Pengamat Politik M Qadari Tanya Latar Belakang Politisi William Aditya: Anda Siapa Berani-beraninya?

"Termasuk tebang pohon angsana sembarang, padahal pohon angsana itu mempunyai urat - urat yang bagus kalau dibikin meja," tuturnya.

Dia menambahkan, pohon angsana merupakan pohon yang memilik banyak fungsi, namun dianggap kurang istimewa.
"Angsana itu berguna luar biasa. Pohon kayu yang gampang lapuk, kalau di dalam rumah dipakai untuk penglari yang berada di atas tiang tembokan untuk menghubungkan kuda - kuda (kusen)," ujarnya.

Menurut Ridwan angsana adalah kayu yang tidak istimewa, namun berguna juga untuk obat.

"Munngkin pengkritik tersebut adalah penggemar babakan angsana, karena babakan angsana kalau diseduh airnya bisa menyembuhkan bengkak - bengkak di tenggorokan," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan