Kamis, 2 Oktober 2025

Larangan Penggunaan Plastik Menunjukan Kurang Pahamnya Pemerintah Mengenai Sampah Plastik

Seharusnya pemerintah membuat analisis solusi yang komprehensif dari semua jenis sampah untuk mendapatkan solusi yang menguntungkan semua pihak

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNJATIM.COM
Ilustrasi sampah plastik 

Jadi Indonesia mulai ada tekanan untuk segera melakukan pengelolaan sampah khususnya plastik.Tapi bukan berarti yang disalahkan itu adalah sampah plastiknya.

“Kita mendapat tekanan besar dari negara-negara lain. Tapi coba kita lihat, mana ada di Indonesia yang memiliki pengelolaan air limbah atau Wastewater Treatment Plant yang baik untuk sungai-sungai. Ini yang menyebabkan semua sampah-sampah itu dibawa ke laut,” kata Akbnar.

Yang perlu dilakukan adalah penanganan serius dari pemerintah terhadap sampah di Indonesia, termasuk penyediaan infrastruktur penanganan sampah serta penyediaan penyaring sampah di sungai-sungai.

Baca: Tes Kepribadian - Ungkap Kerakter dari Caramu Mengurangi Sampah Plastik, Bawa Tumbler atau Mug?

“Banyaknya ditemukan sampah-sampah plastik di laut itu juga karena msyarakat Indonesia belum sadar dalam membuang sampah khususnya sampah plastik,” ucapnya.

Tahir melihat pemerintah lagi kewalahan dalam menangani masalah sampah ini.

Mereka tidak bisa melakukan pengelolaan sampah yang baik.

Tempat-tempat penampungan sampah jauh, yang menyebabkan masyarakat malas membuang sampah ke sana dan akhirnya dibuang ke sungai-sungai.

“Itu makanya cara yang cepat ya membuat aturan pelarangan itu untuk mengurangi penimbunan sampah plastik,” kata Tahir.

Tahir menegaskan masalah sampah plastik ini sebetulnya tidak ada masalah asal dikelola dengan baik.

Persoalannya sekarang ini adalah pengelolaannya yang tidak bagus dan rakyat juga belum sadar untuk hal itu.

“Jadi perlu penyadaran kritis di masyarakat. Untuk itu harus ada anggaran lebih yang dikucurkan untuk program-program penyadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik ini,” ujarnya. 

Tapi kalau yang dilakukan adalah pelarangan, itu akan berdampak terhadap kehidupan manusia yang sekarang ini sudah nyaman dalam memakai wadah dari plastik.

Selain itu, akan berdampak terhadap industry plastik yang nilai produksinya sekarang ini mencapai Rp 160 triliun. 

“Kalau ini terjadi, itu akan berdampak juga kepada para tenaga kerja yang bekerja di industri itu. Tidak itu saja, juga akan menyentuh kehidupan para pemulung yang akan kehilangan penghasilan mereka. Di Indonesia itu ada sekitar 4-5 juta pemulung. Kita ini kan negara masih susah bukan negara makmur,” kata Tahir. 

Pandangan Thahir sejalan dengan Komunitas Plastik untuk Kebaikan yg mengusung visi membudayakan memilah dan membuang sampah plastik pada tempatnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved