Maskapai Penerbangan Kisruh, Penumpang Sriwijaya Air Terlantar tanpa Diberi Penjelasan
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kembali kisruh dengan Sriwijaya Air. Penumpang terlantar menunggu klarifikasi Srwijaya Air terkait kompensasi
Jokowi Usul Maskapai Asing Masuk, Menhub Karya Pastikan Saham Mayoritas Milik RI
Total ada 7 penerbangan milik maskapai Sriwijaya Air dan Nam Air dibatalkan.
Di antaranya 4 penerbangan milik maskapai Sriwijaya Air dengan rute penerbangan Surabaya-Denpasar, Surabaya-Tangerang, Surabaya-Kualanamu dan Surabaya-Balikpapan.
Sementara 3 penerbangan dari maskapai Nam Air dengan rute penerbangan Surabaya-Sampit, Surabaya-Bandung dan Surabaya-Samarinda.
Operasional maskapai penerbangan Sriwijaya Air terganggu mulai dari penundaan sampai pembatalan keberangkatan di beberapa daerah setelah buntunya hubungan Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air.
Sempat dikabarkan Garuda Indonesia mengeluarkan Sriwijaya Air dari grup perusahaan.
Kadin Nilai Kehadiran Maskapai Asing Mampu Dorong Pariwisata Indonesia
Menanggapi hal ini Komisi VI DPR menunggu pernyataan resmi dari pihak Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.

Anggota komisi VI DPR, Andre Rosiade menututkan beban yang ditanggung pihak Garuda Indonesia berat, dan akan memberikan dukungan dengan beberapa syarat.
"Pihak Garuda kita tahu bebannya berat, apapun kebijakannya, DPR tentu akan mendukung selama akuntabel profitable dan juga profeofesional," katanya.
Terkait pihak Sriwijaya Air, Andre mengungkapkan harapannya terkait keputusan yang nantinya akan diambil.
Andre berharap agar tidak mengorbankan konsumen, khususnya penumpang maskapai Sriwijaya.
Isu Rekayasa Kasus Novel Baswedan, Humas Polda Metro Jaya: Kemungkinan Dewi Tanjung Akan Dipanggil
"Sriwijaya ini memang kita berharap keputusan ini jangan mengorbankan konsumen. Segera melalui pemerintah di Kementrian Perhubungan umntuk mencari solusi yang terbaik dan cepat," ujarnya.
"Jangan sampai kasus Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, yang menjadi korban adalah konsumen khususnya penumpang. Itu harapan kami," jelasnya.
Andre menekankan agar permasalahan internal kedua maskapai penerbangan tidak mengganggu pelayanan. (*)
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)