Ramai Anggaran Lem Aibon Rp 82 Miliar, PSI : Anies Baswedan Jangan Salahkan Sistem dan Anak Buah
Kejanggalan anggaran RAPBD DKI Jakarta turut disoroti oleh PSI. PSI menilai Anies jangan menyalahkan sistem dan anak buah
Selanjutnya atas kejanggalan yang terjadi, Agus meminta agar sistem e-budgeting dan sistem e-planing bisa dibuka agar bisa diperhatikan oleh masyarakat luas.
“Tapi kalau kita melihat keterangan pembelian lem aibon sebesar ini, mungkin ini ada kesalahan dan mereka tidak melihat perecanaanya,” ujar Agus, dilansir dari tayangan YouTube Kompas TV yang tayang Senin (4/11/2019).
Ketika awak media bertanya kepada Agus mengenai apakah apakah KPK melihat sistem e-budgeting mampu menekan praktik korupsi, Agus menilai sistem e-budgeting lebih menekankan untuk media trasparansi kepada masyarakat.
“Sesungguhnya sistem e-budgeting, e-planing seperti itu memberikan akses kepada masyarakat agar tahu apa yang dilakukan baik Kementerian, atau daerah.
Baca juga: POPULER: Jokowi Akan Tunjuk Langsung Dewan Pengawas KPK, Nama Ahok dan Antasari Azhar Disebut-sebut
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat wacana untuk mengubah sistem anggaran digital DKI Jakarta agar lebih smart.
Anies menegaskan tujuanya untuk mengubah sistem anggaran digital DKI Jakarta untuk memaksa semua pihak agar berbuat jujur dan rajin.
Ia menilai dengan meningkatkan sistem anggaran digital, dapat meminimalisi kesalahan dalam perencanaan anggaran Provinsi DKI Jakarta.
Didalam sistem e-budgeting, Anies menjelaskan ketika sistem anggaran DKI Jakarta jika diperbarui dan ditingkatkan, maka dengan mudah untuk melakukan pengecekan karena ada verifikasi.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)