Maruf Amin Ingin Adanya Terobosan untuk Tingkatkan Penerimaan Zakat
Maruf Amin berharap adanya inovasi yang bisa diterapkan sehingga bisa mencapai target yang ingin dicapai pemerintah
Artinya masih ada lebih dari 95 persen potensi zakat yang bisa dikelola untuk memberdayakan masyarakat.
Banyak sektor yang bisa dikelola melalui potensi zakat ini untuk mendorong pemerataan ekonomi pada masyarakat, demi meminimalisir angka kemiskinan di Indonesia.
Perlu diketahui, Indonesia pada tahun ini didapuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan WZF Conference 2019 bertajuk 'Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology'.
Konferensi ke-8 zakat di dunia ini merupakan gelaran kali kedua yang diadakan di Indonesia.
Sebelumnya, konferensi pertama yang digelar di tanah air telah sukses digelar di Yogyakarta pada 2008 silam.
Dari 33 negara anggota WZF yang tersebar di seluruh dunia, 28 diantaranya pun hadir.
Sekitar 300 tokoh organisasi pengelola zakat pun hadir dan membahas berbagai hal terkait pengelolaan zakat.
Khususnya mengacu pada kemajuan teknologi digital saat ini.
Pemerintah selama ini memang sangat fokus pada pengelolaan zakat.
Masyarakat Indonesia pun mempercayakan pembayaran zakat mereka melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Pada Maret lalu, Wapres ke-12 Jusuf Kalla (JK) juga memiliki kesempatan membuka Rapat Koordinasi Nasional Baznas di Surakarta.
Disebut Bakal Jadi Dewan Pengawas KPK, Ahok: Hoaks Itu
Pesan Wapres ke-12 JK saat itu yakni mendorong agar pengelolaan zakat dilakukan secara terbuka.
Selain itu, zakat yang dikelola Baznas juga harus segera dikeluarkan kepada yang berhak hingga tak ada yang tersisa.