Minggu, 5 Oktober 2025

Indonesia Aktif Suarakan Perempuan Jadi Juru Runding Perdamaian Dunia

Retno Marsudi, mendorong pula penciptaan jejaring kawasan dan memperkuat kerja sama dengan mediator dan juru runding perempuan di belahan dunia lainny

Editor: Johnson Simanjuntak
Larasati Dyah Utami/Tribunnews.com
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi di Kemenko Polhukam, Kamis (31/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK -- Indonesia aktif menyerukan perempuan menjadi juru runding, mediator, maupun negosiator dalam berbagai proses perdamaian.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mendorong pula penciptaan jejaring kawasan dan memperkuat kerja sama dengan mediator dan juru runding perempuan di belahan dunia lainnya.

Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, hal itu disampaikan dalam pertemuan ASEAN Political Security Community (APSC) dalam kerangka KTT ke-25 ASEAN dan KTT terkait Lainnya pada 2 November 2019, lalu.

Baca: Hadiri Jamuan Makan Siang KTT ASEAN, Jokowi Suarakan Isu Pengiriman Ilegal Sampah Berbahaya

“Indonesia pada tahun 2020, untuk kedua kalinya akan menyelenggarakan Regional Training on Women, Peace and Security. Diharapkan kelak para mediator dan juru runding perdamaian perempuan ASEAN dapat berperan aktif dan menjalin kerja sama erat dalam kerangka Global Alliance of Regional Women Mediators Network" ujar Retno.

Mantan Dubes RI di Belanda ini, menekankan pentingnya pemberdayaan dan peningkatan jumlah penjaga perdamaian perempuan dalam berbagai misi perdamaian PBB.

Diketahui, Indonesia telah mengirimkan pasukan perdamaian sejak 1957.

Baca: Sekjen PBB Apresiasi Peran Indonesia di Dewan Keamanan PBB

Saat ini Indonesia menduduki posisi 8 dari 124 negara penyumbang personel terbesar dengan 3.080 personel, 106 di antaranya perempuan (female peacekeepers), bertugas di 8 misi perdamaian PBB.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved