Kapolri Baru
Beratnya Tugas Kapolri Diungkap Tito Karnavian: Ada 450 Ribu Anggota Polri yang Harus Diurus
Tito Karnavian mengungkapkan pengalamannya, sangat berat menjalankan tugas memimpin Polri yang membawahkan lebih dari 450 ribu anggota.
Idham Aziz mengatakan, ia akan melanjutkan tugas-tugas yang sudah dilakukan Kapolri sebelumnya Tito Karnavian dan akan menguatkan program pemerintah.

Utang 2 Tahun
Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.
Saat itu, Novel baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, wajah Novel terluka parah, dan kini mata kirinya tidak berfungsi melihat. Pengungkapan pelaku penyerangan Novel, menjadi utang Polri, yang selama dua tahun belum terlunasi.
Kabareskrim Polri Komjen Idham Azis dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kapolri baru di Istana Negara, Jumat pukul 09.30 WIB.
Idham Azis dilantik setelah dinyatakan lolos uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test oleh komisi III DPR RI, Rabu (30/10/2019).
Baca: Kapolri Idham Azis Diberi Waktu Jokowi Hingga Awal Desember untuk Ungkap Kasus Novel
Baca: Ketua KPK Agus Raharjo Optimis Kapolri Idham Azis Dapat Selesaikan Kasus Novel Baswedan
Kemudian pada Kamis (31/10/2019), rapat paripurna DPR RI menyetujui penunjukan Idham oleh Presiden.
Posisi Idham Azis menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Purnawirawan Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Kabinet Indonesia Maju.
Sementara Idham, seusai dilantik menjadi Kapolri, enggan menanggapi pertanyaan soal pengungkapan kasus Novel. Idham memilih langsung pergi meninggalkan wartawan.
Kapolri Idham Azis bukanlah orang baru dalam penanganan kasus Novel.
Investigasi kasus Novel Baswedan pernah ditangani Idham saat ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan masih berpangkat Irjen.
Kemudian, saat menjabat sebagai Kabareskrim dan berpangkat Komjen, Idham Azis berperan sebagai penanggung jawab tim teknis kasus Novel yang dibentuk Polri.

Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan dinilai pesimistis. Ia tak berharap banyak Polri bisa mengungkap kasus penyerangan terhadapnya.
Namun ia mengaku masih memiliki harapan terkait penuntasan kasus penyiraman air keras yang dialaminya.