Jelang Maulid Nabi 9 November 2019, Ini 8 Budaya Unik Saat Maulid Nabi di Berbagai Wilayah Indonesia
Umat Islam di dunia merayakan Maulid Nabi dengan berbagai acara dan tradisi unik yang digelar di beberapa wilayah Indonesia.
Hasil bumi tersebut di antaranya nanas, kelapa muda, terong, jagung, nangka, dan lainnya.
Sebagai pelengkap, pada dua pohon tersebut digantung sejumlah kebutuhan pokok yang meliputi pakaian, sandal, sepatu, hingga jas hujan.
6. Grebeg Maulud, Yogyakarta
Grebeg Maulud adalah upacara puncak dari perayaan sekaten untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan ditandai dengan keluarnya beberapa gunungan.
Berbeda dengan grebeg Maulud di Solo sedangkan di Yogyakarta mengirap 7 gunungan.
Tujuh Gunungan yang dikeluarkan yakni, Gunungan terdiri dari Gunungan Putri, Kakung, Darat, Gepak, Pawuhan dan Gunungan Bromo.
Bagian-bagian dari gunungan ini umumnya dianggap akan memperkuat tekad dan memiliki daya tuah, terutama bagi kaum petani.
Mereka akan menanamnya di lahan persawahan untuk memperkuat doa agar lahannya menjadi subur dan terhindar dari berbagai hama perusak tanaman.
7. Grebeg Maulud, Solo
Puncak peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW diperingati dengan penyelenggaraan upacara Grebeg Maulud.
Kata 'gerebeg' artinya mengikuti, yaitu mengikuti sultan dan para pembesar keluar dari keraton Surakarta menuju masjid Agung untuk mengikuti perayaan Maulid Nabi, lengkap dengan sarana upacara, seperti nasi gunungan dan sebagainya.
Puncak dari upacara ini adalah iringan gunungan yang dibawa ke Masdjid Agung.
Setelah di masjid diselenggarakan doa dan upacara persembahan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagian gunungan dibagi-bagikan pada masyarakat umum dengan cara diperebutkan.
Baca: Majelis Taklim Habib Abubakar Hasan Alatas Azzabidi Gelar Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
8. Festival Ampyang Maulid, Kudus
Festival Ampyang Maulid sudah menjadi budaya warga Kudus sejak abad ke-16 untuk menyambut datangnya Maulid Nabi.