Senin, 6 Oktober 2025

Pengamat: Gibran Ngotot Maju Pilkada Solo Justru Rugikan Jokowi

Gibran adalah anak pertama Jokowi dan Iriana. Dia sempat menemui Megawati Soekarnoputri untuk meminta izin maju dalam Pilwalkot Solo.

Kementan
Pengamat politik Hendri Satrio. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan majunya Gibran Rakabuming dalam Pemilihan Wali Kota Solo (Pilwalkot) tak menguntungkan bagi Presiden Joko Widodo.

Gibran adalah anak pertama Jokowi dan Iriana. Dia sempat menemui Megawati Soekarnoputri untuk meminta izin maju dalam Pilwalkot Solo.

"Boleh atau nggak sebetulnya kalau Gibran mencalonkan? Boleh, itu hak warga negara. Tapi Gibran ini kan spesial, dia juga anak Presiden Jokowi. Maka harus ada pertimbangan-pertimbangan, misalnya pertimbangannya apakah ini akan menguntungkan Jokowi atau tidak," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (29/10/2019).

"Menguntungkan atau tidak? Menurut saya nggak. Karena pak Jokowi sosok yang dikagumi, memahami etika politik yang baik, tidak suka hal yang suka mengambil keuntungan termasuk dinasti politik," imbuhnya.

Baca: Nasabah Divonis Bersalah dan Didenda Rp 4 Miliar Gara-gara Karyawan BNI Medan Salah Transfer

Ia juga berpandangan bahwa meski Gibran memiliki hak untuk mencalonkan diri, namun terkesan dadakan. Apalagi, PDI Perjuangan sendiri sebenarnya telah memiliki calon di daerah tersebut.

Baca: Kasus Pelajar Tikam Guru Sampai Meninggal, SMK Ichtus Akhirnya Ditutup Setelah Boroknya Terungkap

Dan saat Gibran memutuskan bertemu Megawati secara langsung, Hendri menilai secara unggah ungguh dinilai tidak baik pula. 

Baca: Selingkuh, Kepala Sekolah Digerebek di Kamar Hotel Bersama Wakilnya Oleh Satpol PP dan WH

"Boleh nggak? Boleh aja, kan anak Presiden tadi udah dibilang. Tapi secara unggah ungguh jadi salah lagi. Yang pertama sudah memaksakan diri karena mendadak, dan kedua melampaui atau melewati fasilitas yang dimiliki bapaknya kan, untuk langsung ketemu Ketum PDIP (Megawati)," kata dia.

Lebih lanjut, pria yang mengidolakan klub sepakbola Liverpool FC itu mengatakan menang ataupun kalah tetap akan ada kerugian yang ditanggung Jokowi.

"Sekali lagi kalau ditanya ini menguntungkan pak Jokowi atau tidak, ya tidak. (Gibran) Menang dicibirin karena anak Presiden. Kalah apalagi malu-maluin, masa anak Presiden kalah," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut, peluang putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo masih terbuka lebar, meski DPC PDIP Solo telah memiliki calonnya sendiri.

Baca: Usai Upacara Sumpah Pemuda, Pegawai Kemenkes Serbu Menteri Terawan dan Mengajaknya Selfie

Puan menegaskan, kesempatan Gibran masih sama dengan calon-calon lainnya yang juga ikut mendaftar. Adapun mekanisme pendaftaran, kata dia, dapat melalui DPC, DPD, dan DPP.

“Jadi mendaftar di DPC, mendaftar di DPD, kemudian kalaupun di DPD itu sudah tutup, kemudian yang bersangkutan itu bisa mencalonkan melalui DPP partai. Jadi jenjang itu sebenarnya masih bisa dilakukan dan mekanisme itu bisa saja dilakukan," ucap Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2019).

Menurutnya, saat ini belum ada keputusan resmi siapa yang akan diajukan oleh PDIP untuk posisi calon Wali Kota Solo.

Ketua DPR RI ini mengatakan, setiap pendaftar termasuk Gibran, nantinya akan mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan sebelum akhirnya diputuskan maju atau tidaknya pada Pilkada Solo 2020.

"Jadi memang selama belum ada keputusan kita membuka lebar pintu pendaftaran bagi siapa saja yang berminat untuk maju pilkada atau menjadi calon yang akan ikut pilkada melalui jenjang kepartaian tersebut," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved