Jokowi Minta Maaf Soal Kabinet, PDIP: Pemimpin yang Rendah Hati
Ia menyampaikan, dalam berpolitik sudah menjadi hal wajar apabila tidak semua pihak terpuaskan. Akan selalu ada perdebatan dalam setiap kebijakan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, permintaan maaf yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukan sikap kenegarawanan dan pemimpin yang santun.
Terlebih, permintaa maaf itu disampaikan karena tidak semua kepentingan politik terakomodir dalam penyusunan Kabinet Indonesia Maju. Termasuk partai koalisi dan relawan.
Hasto menyebut, penyusunan kabinet sendiri memang hak prerogatif presiden. Sehingga, susunan kabinet saat ini pun dianggap sudah dibuat secara matang.
Baca: Mitra Kerja Komisi di DPR Tidak Boleh Rangkap
Baca: Andi Arief Tuding Megawati Dendam, Sekjen PDIP: Pak SBY Kan Pernah Jadi Presiden
Baca: Kasus Tewasnya Guru dan Pelajar, KPAI Kirim Surat ke Gubernur Sulawesi Utara
"Artinya presiden menunjukkan kualitas seorang pemimpin yang rendah hati. Sehingga beliau menunjukkan presiden punya hak prerogatif tapi dalam hal menyusun tidak bisa kita lihat menyenangkan semua pihak," ujar Hasto saat ditemui di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).
Mantan sekretaris TKN ini pun menyampaikan, dalam berpolitik sudah menjadi hal wajar apabila tidak semua pihak terpuaskan. Akan selalu ada perdebatan dalam setiap kebijakan.
Terlepas dari itu, kata Hasto, tugas seorang pemimpin tetap harus mengutamakan kepentingan bangsa.
"Pemimpin itu menurut Steve Jobs, bukan penjual es krim yang membuat semuanya senang. Pemimpin itu memegang tanggaungjawab bagi kemajuan, sehingga tolak ukurnya pada keputusan politik," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah pihak yang tidak terakomodasi ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya saat peresmian pembukaan Musyawarah Besar ke-10 Pemuda Pancasila (PP) di Hotel Sultan, Sabtu (26/10/2019) malam.
"Yang kecewa, berarti, lebih dari 266 juta orang pasti kecewa. Artinya, pasti yang kecewa lebih banyak dari yang senang dan mungkin juga sebagian dari yang hadir ada yang kecewa. Jadi, saya mohon maaf tidak bisa mengakomodasi semuanya karena, sekali lagi, ruangnya hanya 34," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, ada 300 nama yang diusulkan untuk menjadi calon menteri.
Karena itu, penyusunan kabinet diakuinya merupakan tugas yang sulit karena harus menyesuaikan beragam latar belakang.