Kabinet Jokowi
Dipilih Jokowi Jadi Wamen Desa Bantu Abdul Halim, Ketum Projo Budi Arie: Ada Terharu, Ada Worry-nya
Begini perasaan Ketua Umum Projo Budi Arie. Ia juga ungkapkan komitmen untuk membangun 74 ribu desa tertinggal di Indonesia.
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Jumat (25/10/2019).
Budi Arie mengaku dirinya terharu sudah diberi amanah oleh Jokowi untuk membantu Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar.
Meski senang, ternyata Budi Arie mengaku khawatir dengan jabatan yang berat tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Budi Arie dalam tayangan 'FAKTA' unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (28/10/2019).
Baca: Tak Dipilih Jokowi untuk Jadi Menteri, Ini Jatah Jabatan Yusril Ihza Mahendra, akan Ada Lembaga Baru
Budi Arie mengakui menjadi wakil menteri bukanlah hal yang enteng.
Mengingat Kemnterian Desa PDTT menuntutnya harus memperhatikan daerah tertinggal di seluruh Indonesia.
"Perasaannya dulu ketika diberikan amanah menjadi wakil menteri seperti apa?" tanya Balques Manisang sang pembawa acara.
"Ya campur-campur, ada senangnya, ada terharunya, ada worry-nya juga, wah ini berat banget loh mengurus 74 ribu desa seluruh Indonesia itu luar biasa kan," terang Budi Arie.
Balques Manisang menyinggung selama ini menteri banyak bekerja di Ibu Kota DKI Jakarta sehingga akan sulit memantau kondisi daerah jika tidak terjun langsung.
Baca: ICW Beberkan Nama-nama Menteri Jokowi Diduga Tersangkut Skandal Panama Papers
Namun Budi Arie sudah bertekad bahwa pemikiran itu harus diubah dan ia harus berfokus pada pembangunan desa.
"Kita kadang-kadang suka lihat menteri kan ada nih di Jakarta ya pak, jadi enggak tahu desanya tertinggal apa enggak," ujar Balques Manisang.
"Iya, betul, betul. Justru itu, kita ini harus berubah urban oriented menjadi rural oriented, ke desa," kata Budi Arie.
Budi Arie menyebut jajarannya wajib terjun langsung melihat kondisi desa di seluruh Indonesia agar mendapat pandangan yang serupa dengan warga di sana.
"Jadi paradigma pembangunan desa harus dilihat dari desa, jangan orang-orang kota ngelihat desa," kata Budi Arie.
Baca: Ketua DPR Pastikan Satu Komisi Hanya Bermitra dengan Satu Kementerian
Baca: DPR: Ghufron Bisa Dilantik Presiden Sebagai Ketua KPK, Meski Usianya 45 Tahun
"Kalau orang pakai perspektif orang kota ngelihat desa nanti macam-macam," imbuhnya.
Maka dari itu, Budi Arie menyebut dirinya tak keberatan jika harus bertahun-tahun menghabiskan waktu di desa.
"Jadi enggak keberatan akan menghabiskan lima tahun ke depan ada di desa?" tanya Balques Manisang.
"Enggak, enggak, enggak apa-apa. Kita mencintai desa," jawab Budi Arie.
Berikut video lengkapnya (menit ke-1.16):
Baca: Mengenal Sosok Boy Thohir, Kakak Menteri BUMN Erick Thohir, Hartanya Mencapai Rp 24 Triliun
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/10/2019), Budi Arie berniat hanya akan ada di kantor di Jakarta satu dua hari saja.
"Saya berharap satu hari atau dua hari saja di kantor. Sisanya lima atau enam hari di desa-desa seluruh Indonesia," kata Budi Arie.
Budi Arie juga akan mengungkapkan keinginannya ini kepada Abdul Halim.
"Saya mau bilang, Pak Menteri, satu hari saja di kantor, sisanya di desa. Kalau perlu tidur di kampung-kampung," tuturnya.
Budi Arie mengungkap Jokowi meminta dirinya dan Abdul Halim untuk bekerjasama untuk mengentaskan kemiskinan di 74 ribu desa seluruh Indonesia.
Jokowi juga mengamanahkan kepada keduanya untuk mengawal anggaran dana desa sekitar Rp 75 triliun agar tepat sasaran.
Untuk kinerja yang maksimal, Budi Arie ingin segera menerapkan kegiatan blusukan seperti yang kerap dilakukan Jokowi.
Saya mau mencium baunya rakyat di desa. Saya mau nginep di kampung, kita bikin mobil karavan, jalan saja. Nanti saya bilang teman-teman wartawan ada yang mau ikut, ayo," tuturnya.
Baca: Wamen Budi Arie Setiadi: Niat Sudah, Tekad juga Sudah
Baca: Wamendes Budi Arie Setiadi: Relawan Bersama Rakyat jadi Pendamping Desa
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)