Kabinet Jokowi
Pengamat Ungkap Tantangan Ke Depan Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan
Pengamat pertahanan dari Universitas Paramadina, Anton Aliabbas, mengungkapkan sejumlah tantangan ke depan bagi Prabowo Subianto sebagai Menhan.
Pertama, adalah serapan anggaran pertahanan masih belum konsisten.
Ia mencontohkan, pada tahun 2016 anggaran pertahanan hanya terserap 85,8 persen dari total anggaran Rp 112,3 triliun.
Sementara, pada 2017, Kemenhan kelebihan serapan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun.
"Hal ini menandakan adanya pengelolaan yang masih belum baik," kata Anton.
Selain itu, menurutnya dalam lima tahun terakhir, Kemhan hanya mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK pada tahun 2019 saja.
Sementara menurutnya, pada 2015-2018, status yang diberikan BPK adalah Wajar Dalam Pengecualian dalam laporan keuangannya.
Indikator kedua menurutnya adalah postur anggaran yang dinilainya masih kurang memprioritaskan percepatan pengadaan alutsista.
Berdasarkan catatannya, porsi pos rutin masih menjadi yang terbesar pada tahun 2018 misalnya, pos belanja modal dimana pengadaan alutsista di dalamnya hanya sebesar Rp 19,1 triliun (17,92 persen) dari total realisasi anggaran pertahanan Rp 106,6 triliun.
Karenanya, menurutnya jumlah belanja modal tersebut adalah yang terkecil dalam lima tahun terakhir.
"Ini artinya, kenaikan anggaran pertahanan tidak serta merta meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista yang dimiliki TNI. Oleh karena itu, perbaikan pengelolaan anggaran pertahanan yang tahun 2020 akan mencapai Rp 131,2 triliun ini adalah hal mendesak," kata Anton.
Susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan susunan kabinet untuk periode keduanya, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Didampingi Wakil Presiden Maruf Amin, Jokowi menyebut satu per satu susunan Kabinet Indonesia Maju.
Inilah nama-nama menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 Jokowi:
1. Mahfud MD - Menko Polhukam