Sabtu, 4 Oktober 2025

Ini Bukti Grab Jadi Harapan dan Sumber Penghasilan bagi Para Mitra di Bandung

Ternyata, tidak hanya menguntungkan kita para konsumen, aktivitas ekonomi digital yang disuguhkan Grab itu juga memberikan dampak dan kontribusi bagi

Editor: Content Writer
Grab Indonesia
Grab for Good: Pengumuman Laporan Dampak Sosial 2018-2019 di Bandung. 

Dengan demikian, uang yang dapat disimpan dari sebelumnya dialokasikan untuk melakukan perjalanan, sekarang dapat digunakan untuk membeli barang-barang lainnya. Artinya, pelanggan dapat memanfaatkan surplus yang untuk membeli barang atau jasa lain yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Dampak Sosial Teknologi untuk Kebaikan, Grab for Good

Kesimpulannya, riset ini adalah potensi teknologi digital menjadi landasan pembangunan ekonomi yang inklusif bagi usaha kecil dan mereka yang selama belum terlayani oleh sistem yang ada.

Lionel Priyadi, Peneliti Ekonomi Tenggara Strategics menjelaskan, “Melalui riset ini, kita bisa melihat bagaimana Grab memberikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk Bandung, untuk mengambil peran dalam ekonomi digital. Pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum. Satu-satunya cara kita semua dapat meraih kesuksesan adalah dengan memastikan setiap pihak benar-benar menjalankan fungsinya.”

Dalam “Laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019”, diperkirakan kontribusi Grab mencapai USD 5,8 miliar (Rp 81,5 triliun) terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019. 

Dampak sosial Grab tampak pada dua aspek: pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM), di mana 1,7 juta UKM di Asia Tenggara telah dibantu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka. 

Tri Sukma Anreianno, Head of Public Affairs, Grab Indonesia mengatakan, “Indonesia siap menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia, namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Indonesia yang tengah tumbuh. Grab ingin membangun sebuah platform yang inklusif, dan telah menjadi komitmen kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat kami beroperasi. Grab for Good.”

Melayani lebih banyak penyandang disabilitas

Teknologi dan model bisnis Grab memungkinkan orang dengan disabilitas tetap jadi tenaga kerja produktif dan mandiri.

Saat ini, 700 orang di Asia tenggara termasuk di Indonesia menjadi wirausahawan mikro dan Grab tengah mengembangkan platform dan prosedur operasi standar agar lebih banyak orang tuli dapat menjadi mitra pengemudi. 

Salah satu mitra pengemudi Tuli GrabCar dari Bandung, Al Kautsar Wirawan, menyatakan, “Saya diberhentikan oleh perusahaan tempat saya bekerja karena masalah pendengaran. Menemukan kesempatan kerja baru sangatlah sulit, sampai saya menemukan Grab."

Al Kautsar enambahkan, "Saya telah menjadi mitra pengemudi selama lebih dari satu tahun dan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya. Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan senang melihat Grab terus berupaya untuk meningkatkan pengalaman berkendara kami melalui platformnya.”

Sebagai bagian dari komitmen Grab for Good, peningkatan proses dan fitur baru akan ditambahkan ke aplikasi Grab untuk memudahkan mitra pengemudi berkomunikasi dengan para pelanggan, mendapatkan bantuan layanan melalui fitur pesan instan khusus.

Grab juga akan melakukan serangkaian pelatihan bulanan untuk memastikan mitra pengemudi dapat melayani pelanggan penyandang disabilitas.

“Grab terus berkomitmen untuk membawa dampak positif dari teknologi untuk Indonesia dengan meningkatkan inklusi dan literasi digital, memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil serta membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan,” tutup Tri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved