Kabinet Jokowi
Kata Luhut Binsar Panjaitan Seandainya Prabowo Subianto Jadi Menteri Pertahanan
Luhut Binsar Panjaitan menilai Prabowo Subianto sosok yang tepat jika nantinya menempati posisi sebagai Menteri Pertanahan di kabinet Jokowi jilid 2.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luhut Binsar Panjaitan menilai Prabowo Subianto sosok yang tepat jika nantinya menempati posisi sebagai Menteri Pertanahan di kabinet Jokowi periode 2019-2024.
"Saya kira sudah tepat (Prabowo jadi Menhan)," tutur Luhut usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Luhut mengaku, masuknya Ketua Umum Partai Gerindra itu ke dalam Kabinet Kerja jilid ll, memang pasti menimbulkan pro dan konta di semua pihak.
Baca: Pengamat Prediksi Tito Karnavian Gantikan Tjahjo Kumolo Sebagai Menteri Dalam Negeri
Baca: Johnny G Plate: Saya Diminta Bantu Pemerintah di Bidang Digitalisasi Data
Baca: Partai Politik Dianggap Menyandera Jokowi soal Susunan Kabinet

"Tapi sepannjang yang saya tahu, saya sudah ketemu Pak Prabowo, beliau punya rasa nasionalisme tinggi untuk NKRI. Jadi kalau bicara NKRI dan Pancasila, itu Pak Prabowo satu basis sama kita," paparnya.
Kemarin, Prabowo Subianto menyebut mendapatkan tugas dari Presiden Jokowo di bidang pertahanan.
Saat datang ke istana, Prabowo datang bersama Edy Prabowo yang dikabarkan menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.
Partai Gerindra, mendapat dua kursi menteri meski pada kontestasi Pilpres 2019 menjadi rival Jokowi-Ma'ruf.
Ramalan Adian Napitupulu
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu ternyata sudah memprediksi jauh-jauh hari bahwa Prabowo Subianto akan menjadi Menteri yang akan membantu Presiden Jokowi.
Prediksi itu diungkapkan jauu-jauh hari sebelum Presiden Jokowi menawari Prabowo untuk menduduki kursi menteri di kabinet yang dipimpinnya.
Analisa itu diutarakan Adian Napitupulu kala menjalani debat bersama Arief Poyuono dan dipandu oleh Najwa Shihab.
Seperti yang diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Jokowi -Maruf Amin.
"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut mengaku, akan bekerja keras untuk mencapai apa sasaran yang telah ditentukan oleh pemerintahan Jokowi.
"Beliau beri beberapa pengarahan, saya akan kerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan," lanjut Prabowo.
Selain Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo juga mendapat pos menteri.
Namun, Prabowo Subianto belum mengumumkan pos menteri yang dimaksud.

Prabowo sekaligus memastikan ia dan Edhy siap membantu kabinet Jokowi-Maruf.
"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu, hari ini siap diminta dan kami siap membantu," katanya.
Pernyataan resmi yang diurai Prabowo Subianto itu pun kembali diulas Najwa Shihab.
Alih-alih berkomentar, Najwa Shihab justru mengenang ucapan yang pernah diutarakan Adian Napitupulu.
Yakni soal keinginan Prabowo Subianto yang berminat menjadi Menteri Jokowi.
Hal tersebut sempat diurai Adian Napitupulu dalam debatnya dengan Arief Poyuono pada 31 Maret 2019.
Dalam tayangan Catatan Najwa, Adian Napitupulu sempat mengurai analisa soal pernyataan Prabowo Subianto yang kerap menyebut bahwa Jokowi tidak mempunyai salah.
"Berkali-kali, mungkin ada 3 atau 4 kali Prabowo bilang 'Bapak ( Jokowi) tidak salah. Bapak tidak salah'. Di sekian sesi itu beberapa kali dia bilang 'yang salah orang di sekeliling Bapak'," ungkap Adian Napitupulu dikutip TribunnewsBogor.com.
Mengingat ucapan Prabowo Subianto, Adian Napitupulu lantas mengungkap maknanya.
Sebab selama ini menurut Adian Napitupulu, Prabowo Subianto hanya menyalahkan sosok yang ada di balik Jokowi, bukan Jokowi.
"Sepertinya memang Prabowo tidak minat jadi calon Presiden, minatnya jadi Menteri. Jadi dia memang pengin mengganti orang di sekelilingnya ( Jokowi). Karena Jokowi enggak salah kok. Yang salah orang di sekelilingnya, ya saya gantiin sajalah. Kira-kira kayak begitu," pungkas Adian Napitupulu.
Melanjutkan analisanya, Adian Napitupulu lantas mengungkap standar tertinggi dan terendah yang mungkin ada pada Prabowo Subianto.
"Mungkin high call-nya presiden, minimum call-nya menteri. Tapi itu pun bahaya, karena bisa ditolak Jokowi juga," ujar Adian Napitupulu.
Mendengar ucapan Adian Napitupulu, Arief Poyuono pun langsung menimpalinya.
Arief Poyuono tampak tidak setuju dengan apa yang disampaikan Adian Napitupulu tersebut.
"Itu kan pandangannya Adian," timpal Arief Poyuono.
"Ya kan kita diminta pandangannya," ucap Adian Napitupulu.
"Bukan. Itu kan pandangannya orangnya Pak Joko Widodo," pungkas Arief Poyuono.
Perdebatan yang terjadi sebelum Pemilu itu lantas kembali diulas oleh Najwa Shihab.
Sambil membagikan video debat tersebut, Najwa Shihab seolah terkenang dengan firasat berupa analisa yang sempat diucap Adian Napitupulu.

Yakni soal keinginan Prabowo Subianto menjadi Menteri Jokowi.
"Kemarin Prabowo Subianto diundang ke istana dan menyatakan siap untuk membantu kabinet Presiden Jokowi. Bulan Maret lalu, di #CatatanNajwa: Nobar Debat Tanpa Baper, Adian Napitupulu pernah mengatakan calon presiden 02 itu minatnya jadi menteri. Akankah analisa Adian jadi kenyataan ?" tulis Najwa Shihab dalam unggahannya.
Lantas, apakah firasat Adian Napitupulu tersebut benar-benar menjadi kenyataan ?
Hal tersebut bisa dibuktikan esok hari, Rabu (23/10/2019) saat Presiden Jokowi mengumumkan langsung nama-nama Menterinya.
Ganjar Pranowo: Ramalan Santri Tentang Prabowo Jadi Kenyataan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, ramalan seorang santri dari Ponpes Tegalrejo Magelang menjadi kenyataan.
Salah satu buktinya, ramalan tersebut menyebutkan Prabowo Subianto akan menjadi salah satu menteri Kabinet Kerja Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo - Maruf Amin.
Di hadapan ribuan santri yang mengikuti acara Jateng Bersalawat di lapangan Gandirejo Sedan Kabupaten Rembang, Senin (21/10/2019) malam, Ganjar mengatakan selama ini santri dikenal dengan beragam doa-doanya yang terkadang berbau ramalan.
"Yang paling legend dari santri adalah doanya yang kadang berbau ramalan," kata Ganjar.

Saat peringatan Isra Mi'raj tahun 2016 silam tepatnya di Ponpes Tegalrejo Magelang, Ganjar menceritakan, seorang santri tiba-tiba viral saat menjawab tantangan Presiden Jokowi untuk menyebut tiga nama menteri.
Santri asal Pekalongan itu dengan yakin menyebut Megawati Soekarnoputri, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Prabowo Subianto sebagai menteri.
"Lha kok sesuai, tadi Pak Prabowo datang ke Istana mengatakan siap membantu Pak Jokowi sebagai salah satu menterinya," ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowomengatakan kedatangan Prabowo Subianto menemui Jokowi merupakan bentuk harmonisasi dan persatuan Indonesia. Harmonisasi tersebut semakin bisa dirasakan masyarakat.
Terlebih saat prosesi pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin, Minggu (20/10) kemarin.
"Hampir-hampir tidak ada yang berceletuk maupun berteriak yang tidak sesuai. Semuanya gembira," kata dia.
Hal tersebut semakin lengkap dengan suasana yang sepenuhnya baru.
Menurut Ganjar Pranowo itu pertanda positif bagi jalannya roda pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi.
"Kemarin diundang menyaksikan pelantikan presiden dan wakil presiden. Suasananya serba baru, protokoler baru dan suasana persatuannya luar biasa," ujar Ganjar Pranowo.
Prabowo Subianto pada Senin siang datang ke Istana Negara bersama Edhy Prabowo menemui Presiden Jokowi.
Usai menemui Jokowi, Prabowo Subianto mengatakan diminta oleh Presiden untuk masuk ke kabinet dan santer disebut bakal mengisi posisi Menteri Pertahanan.