Kabinet Jokowi
Inilah Sosok Nadiem Makarim, Calon Menteri Jokowi yang Hari Ini Dipanggil ke Istana
Sejak beberapa bulan lalu memang berkembang spekulasi bahwa dia disebut-sebut menjadi salah satu calon menteri di kabinet Jokowi.
Mengutip Wikipedia.org, Hamid Algadri sendiri adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia keturunan Arab yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, KMB dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya negara Republik Indonesia.
Tahun 2014, Nadiem menikah dengan wanita bernama Franka Franklin.
Pendidikan
Nadiem mengenyam pendidikan dasar dan menegah pertamanya di Jakarta. Saat melanjutkan ke pendidikan SMA, Nadiem pindah bersekolah di Singapura.

Lulus SMA, Nadiem memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat, dari tahun 2002 hingga 2006.
Tiga tahun kemudian dia melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Harvard Business School dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).
Awal Karir
Nadiem merintis karirnya dengan bergabung bersama perusahaan Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta pada tahun 2006.
Ia direkrut perusahaan tersebut sebagai konsultan manajemen selama tiga tahun.
Nadiem juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai co-founder serta managing editor. Nadiem kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.
Mendirikan Gojek
Di tahun 2011, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaannya yang kemudian dikenal dengan Gojek. Gojek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia.
Perusahaan itu disebut memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau setara dengan Rp 7,2 triliun pada 2016 lalu.
Gojek tak hanya menyediakan jasa pesan ojek online saja, namun juga jasa antar barang (Go-Send), makanan (Go-Food), kebersihan, massage, dan lain-lain.
Kini, aplikasi Gojek bahkan telah beroperasi di 50 kota di negara-negara Asia Tenggara.
Berdasarkan riset terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Gojek disebut telah berkontribusi sebesar Rp 9,9 triliun per tahun bagi perekonomian Indonesia.