Kabinet Jokowi
Dipanggil Ke Istana, Ini Wawancara Tribunnews.com dengan Erick Thohir Soal Kursi Menteri
Apakah akan jadi menteri? Erick hanya melambaikan tangan dan tidak menyampaikan keterangan apapun ketika ditanya awak media.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Mahaka Group, Erick Thohir, menjadi salah satu dari sejumlah tokoh yang diundang datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) pagi.
Erick Thohir yang juga mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin datang dengan mengenakan kemeja putih lengan pendek. Dia tiba sekitar pukul 11.05 WIB di Istana kepresidenan.
Apakah akan jadi menteri? Erick hanya melambaikan tangan dan tidak menyampaikan keterangan apapun ketika ditanya awak media, sebelum bergegas masuk ke Istana.
Baca : Inikah Daftar Menteri Jokowi 2019 - 2024?Ada 2 Kelahiran Sumut di Kabinet Kerja Jilid 2, Bukan Luhut
Baca : 1 Sosok Ini Tak Kuasa Tolak Perintah Jokowi Jadi Menteri, Sebenarnya Lebih Suka Tetap Kepala Daerah
Dalam sebuah wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Hotel The Westin, Jakarta, Senin (30/9/2019) lalu, Erick pernah menjawab pertanyaan yang sama.
Apakah bersedia menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet Kerja Jilid II Presiden Joko Widodo (Jokowi)?
Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin ini menolaknya.
Erick Thohir tidak ingin terjadi konflik kepentingan menjadi Menpora, sekaligus memiliki banyak bisnisnya di bidang olahraga di Indonesia.
"Saya rasa jangan lah. Kenapa toh saya juga sudah masuk dalam kepengurusan International Olympic Committee (IOC). Kan perwakilan Indonesia juga," ujar mantan bos klub Liga Italia Inter Milan ini sembari menarik nafasnya, saat wawancara ekslusif bersama Tribunnews.com di The Westin Jakarta, Senin (30/9/2019).
"Terus kalau saya Menpora kan conflict of interest, bisnisnya banyak di olahraga," jelas Erick Thohir.
Menurut dia, ada banyak figur yang layak untuk menduduki kursi Menpora.
Baca: Keluarga Janda di Sragen Hajatan Nikahkan Anaknya, Tak Ada Tetangga yang Datang Hanya Gara-gara Ini
Sayangnya ia tidak menyebut siapa-siapa saja kandidat yang dinilainya layak jadi Menpora.
"Saya rasa banyak juga figur-figur yang bagus," kata mantan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) ini.
Baca: Inilah Sosok M Sabilul Alif, Ajudan Pribadi Wapres Maruf Amin yang Pintar Ngaji
Apakah sudah ada diajak presiden bahas menteri dan ditawari kursi menteri?
Erick memastikan pembicaraan soal posisi menteri untuk dirinya tidak pernah ada.
Baca: Tokoh Maluku: Erick Thohir Tak Sukses Pimpin TKN karena Gagal Menangkan Jokowi- Amin Secara Absolut
Anggota IOC (Komite Olimpiade Internasional) ini pun mengaku sedang fokus dengan bisnis olahraganya.
Sehingga, ia pun memilih untuk tidak mau membicarakan soal posisi menteri.
Meski demikian, Erick memberi isyarat tidak menolak jika tawaran posisi menteri itu datang kepadanya.
Namun, pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini punya syarat khusus apabila dirinya masuk dan mengisi posisi menteri di kabinet periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi.
Ia sadar dalam mengelola sebuah kementerian tidak lah mudah. Sebab, banyak yang harus dikerjakan dalam 5 tahun kedepan. Untuk itu, ia harus mempersiapkan 'tim khusus' untuk merancang program kerja dan capaian apa yang akan dilakukan dalan waktu 5 tahun kedepan.
Syarat Erick Thohir jika Dipinang Jokowi jadi Menteri
Bos Mahaka Group ini pun menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi. Ia percaya, presiden akan memilih menteri yang akan siap menjawab tantangan bangsa Indonesia kedepan.
Berikut petikan wawancara khusus Erick Thohir dengan Tribunnews.com, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019) lalu.
Kabarnya ditawari Menteri BUMN dan Menpora, apakah benar?
Nah, kan enggak benar kan. Engga benar, enggak ada tawaran itu. Enggak ada tawaran itu. Tidak ada tawaran itu.
Kalau disuruh memilih kursi menteri, Pak Erick cocoknya di mana?
Tergantung kita lihat timnya. Kan kita enggak mungkin kita bekerja sendiri. Memang kita superman.
Atau Pak Erick ya sudah, tentukan timnya?
Haha.. saya rasa tidak seperti itu lah. Saya lebih baik karena hari ini fokusnya seperti ini saya jalankan yang fokus.
Kalau ke depan ada ajakan ya kita duduk, blueprintnya seperti apa, timnya seperti apa karena suksesnya kita itu karena kerja sama tim. Dan saya rasa ini yang terpenting jangan sampai juga 5 tahun yang akan datang juga kita tidak bisa kontribusi.
Sama dengan anggaran eduksi yang nilainya mencapai 500 triliun rupiah jangan sampai juga tidak menghasilkan sumber daya manusia (SDM) kita yang baik, apalagi dengan industri 4.0 kita ini harus maping mana kondusi-kondisi yang tidak menguntungkan kita dan kita harus merubah pola pikir kita.
Apakah pernah dimintai sumbang saran oleh Jokowi untuk membahas menteri?
Saya rasa kalau saya diminta sumbang saran pasti saya sampai dan tentu saya percaya beliau masih pemimpin yang terbaik dan saya yakin juga beliau juga akan membentuk kabinet yang tadi kompak.
Karena memang penting sekali ke depan tantangan kita cukup berat dan saya harapkan juga figur-figur jangan yang conflict of interest. Ya sudah, tinggalkanlah kepentingan pribadi.