Pemindahan Ibu Kota Negara
Prabowo Dukung Pemindahan Ibu Kota Negera Setelah Mendapat Penjelasan Dari Jokowi
Prabowo menyampaikan pada dasarnya dirinya setuju dengan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membahas persoalan ekonomi, politik, hingga pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan empat mata di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
"Kami tadi berbicara banyak hal, tapi terutama yang berkaitan dengan ekonomi negara karena kita tahu semuanya, global ekonomi menurun," ujar Jokowi.
Baca: Piaggio Indonesia Tak Ingin Sembarangan Bawa Line Up Baru Ke Tanah Air
Baca: PKB Tidak Keberatan Gerindra dan Demokrat Masuk Kabinet
Baca: Yayasan Kerja Indonesia Jaya dan LAI Sepakat Kerjasama Program Indonesia Merekat
Menurutnya, dalam menghadapi gejolak ekonomi global diperlukan stabilitas keamanan dan politik di dalam negeri.
"Kita memerlukan persiapan dalam rangka memayungi, agar tidak terpengaruhi pada penurunan ekonomi global," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menjelaskan alasan pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur dari Jakarta.
"Kami juga bicara masalah ibu kota baru. Bercerita banyak, kenapa pindah ke kalimantan Timur, alasannya ini, kami sampaikan semuanya ke Pak Prabowo Subianto," kata Jokowi.
Di tempat yang sama, Prabowo menyampaikan pada dasarnya dirinya setuju dengan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
"Saya mendukung gagasan ibu kota. Tentunya beliau mengatakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan sudah dilaksanakan banyak kajian dan kami akan mendukung gagasan itu," ujar Prabowo.
Tetap loyal
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan akan membantu pemerintahan Jokowi-Maruf Amin meski tidak ada kader Gerindra di dalam Kabinet Kerja jilid ll.
"Kalau umpamanya kami tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal, di luar sebagai check and balances," ujar Prabowo Subianto seusai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Baca: BTS Banjir Pujian Usai Dikabarkan Hentikan Latihan Saat Azan Terdengar di Arab Saudi
Menurut Prabowo, jika nantinya Gerindra berada di luar koalisi pemerintah, partainya akan bertugas menjadi penyeimbang dan memberikan koreksi terhadap program pemerintah yang dinilai keluar jalur.
"Sebagai penyeimbang, di Indonesia tidak ada oposisi, tetap kita merah putih disegala hal, kami akan berperan," kata Prabowo.