Pesan Susi Pudjiastuti Kepada Polri dan TNI: Jangan Sampai Sumber Daya Habis Rakyat Gigit Jari
Susi juga menitipkan pesan kepada unsur penegak hukum untuk selalu memegang penuh tiga prinsip yakni komitmen, integritas, dan kejujuran.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada akhir masa jabatannya mengundang unsur penegak hukum ke kantornya, Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Susi Pudjiastuti mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang selama ini terjalin antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan TNI dan Polri.
"Pada Polri, Pak Kabareskrim dan Lantamal, unsur KKP, teman-teman media saya ucapkan terima kasih. Terus kontinu jaga sumber daya untuk kemakmuran rakyat Indonesia, kita semua," ucap Susi Pudjiastuti.
Tidak hanya itu, Susi juga menitipkan pesan kepada unsur penegak hukum untuk selalu memegang penuh tiga prinsip yakni komitmen, integritas, dan kejujuran.
Baca: Gisella Anastasia Beri Sebuah Pesan untuk Wijaya Saputra: Kamu Nggak Bisa Ganggu Gugat
Baca: NAMA Global Initiative Program Dorong Peningkatan Standar Pengelolaan Sekolah dan Yayasan
Baca: 7 Rahasia Penerbangan yang Tidak Banyak Diketahui, Termasuk Trik Buka Pintu Toilet dari Luar
"Saya ingin TNI/Polri, anda semua ada dalam sistem penegakan hukum Indonesia. Tetapkan kedepankan tiga hal penting: komitmen, integritas dan kejujuran. Negara ini perlu anda semua. Tolonglah bapak-bapak ini pilar terdepan penegakan hukum. Jangan sampai sumber daya habis, rakyat kita gigit jari," tuturnya.
Pada akhir acara, Susi turut memberikan penghargaan bagi unsur penegak hukum di bidang kelautan dan perikanan.
Ada 16 orang yang menerima penghargaan tersebut.
Mereka di antaranya;
1. Brigadir Jenderal TNI (Mar) Hermanto selaku Danlantamal III Jakarta
2. Brigjen Muhammad Fadil Imran selaku Dir Tipiter Bareskrim Polri
3. Kombes M Agung Budijono selaku Wadir Tipiter Bareskrim Polri
4. Kombes Pparlindungan Silitonga selaku Kasubdit IV Tipiter Bareskrim Polri
5. Letkol Laut (P) Golkariansyah selaku Danlantamal Banten.
6.Letkol Laut (P) M Andri Wahyu Sudrajat (Danlanal Bengkulu).
7. Kolonel Laut (P) Sunar solehudin (Danlanal Bandung)
8. Kolonel Laut (P) Albertus Agung (Danlanal Lampung)
9. Mayor Laut (E) Irawan Prasetyo (Pasintel Lanal Batam)
10. Mayor Laut (P) M Hariady (Pasintel Lanal Bandung)
11. Kapten (Mar) Ready Oktapriadi (Pasintel Lanal Banten)
12. Kombes Usman Hadi (Direktur Polair Polda Lampung)
13. Faik Fahmi (Direktur Utama PT Angkasa Pura I Persero)
14. Doni Subardono (Vice Presiden of Airport Security Head Office PT Angkasa Pura I Persero)
15. I Made Sudiarta (Senior Manager Airport Security PT Angkasa Pura I Persero)
16. I Nyoman Rus Sumara (Airport Security Investigation Team Leader PT Angkasa Pura I Persero).
Ucapan Susi di Mempawah
Menteri Kelautan dan Perikatanan Susi Pudjiastuti seolah menungkap kata perpisahan usai dirinya menenggelamkan kapal di perairan Tanjung Datuk, Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu (6/10/2019).
Susi Pudjiastuti datang ke Mempawah, Minggu (6/10/2019) untuk menyaksikan langsung proses penenggelaman delapan kapal ilegal yang mencuri ikan di laut nusantara.
Baca: Seorang Pria di Gresik Mengamuk, Bacok Leher Menantu Hingga Tewas Lalu Serang Istrinya Dengan Sabit
Proses penenggalaman kapal tersebut diungkap Susi Pudjiastuti menjadi yang terakhir di masa jabatannya sebagai menteri pada kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi.
"Untuk saya, barangkali kabinet pemerintahan ini selesai, maka ini adalah penenggelaman kapal yang terakhir. Besok (Senin) akan kita lakukan penenggelaman kapal juga di Natuna," kata Susi Pudjiastuti.
Menteri Susi mengungkapkan hal tersebut kepada awak media seusai melakukan penenggelaman kapal di perairan Tanjung Datu Kabupaten Mempawah.
Dalam kegiatan tersebut, KKP menenggelamkan sebanyak 21 kapal.
Tiga di antaranya sudah ditenggelamkan di Kabupaten Sambas, karena kondisinya tidak bisa memungkinkan lagi untuk ditarik.
Baca: RSKO Sebut Menantu Elvy Sukaesih Tidak Tuntas Jalani Rawat Jalan Ketergantungan Narkoba
Di Natuna, pihak KKP akan menenggelamkan sebanyak 9 kapal, 6 di Batam, dan 6 di Belawan dengan total seluruhnya ada 42 kapal.
Masih ada yang kasasi namun ia berharap kasasi tersebut ditolak, karena sudah jelas ilegal fhising.
"Sudah jelas ilegal fishing kok diterima jadi kita minta itu ditolak kasasinya, supaya nanti bisa di musnahkan juga. Jadi kita konsisten, ada satgas di dalamnya, ada angkatan laut, Polair, KKP, dan Bakamla untuk terus menjaga kedaulatan dan menangkap kapal kapal ilegal," kata Susi.
Lelang Kapal Asing
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai pelelangan kapal asing yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap bukan jalan keluar memberantas penangkapan ikan secara ilegal.
"Kalau lelang, menang dengan Rp 2 Miliar, bisa dibeli lagi oleh sindikat mereka. Itu (nilainya) kecil buat mereka," ujar Susi saat penenggelaman kapal di perairan Tanjung Datu Kabupaten Mempawah, Minggu (6/10/2019).
Terlebih, lanjut dia, kapal asing yang berlayar untuk menangkap ikan secara ilegal, biasanya dalam jumlah besar.
Setiap trip rombongan bisa mendapatkan hasil tangkap ilegal senilai Rp 10 Miliar per kapal.
Sindikat kapal asing pencuri ikan yang kemudian menggunakan modus mengikuti lelang kapal.
Baca: Hasil Liga inggris - Arsenal Gusur Leicester City, Dekati Manchester City dan Liverpool
Sehingga, kata dia, nilai lelang dirasakan kecil dan membuka peluang bagi sindikat untuk memiliki kapalnya kembali.
"Tahun lalu kita tangkap 10 residivis kapal. Kapal yang sudah kita tangkap dan hukum, ditangkap lagi oleh Satgas kita," ungkap Susi.
Kalau dihancurkan, menurut Susi, sindikat memerlukan waktu beberapa tahun lagi untuk membuat kapal baru.
Susi juga meminta aparat penegak hukum tidak segan menghukum pelaku pencurian ikan.
Penegak hukum dapat memakai semua klausul yang bisa menjerat maksimal para pelaku.
Lebih lanjut, Susi mencontohkan pemerintah Vietnam sudah melarang nelayannya menggunakan trawl untuk menangkap ikan di wilayahnya.
Hal itu dilakukan setelah stok ikan mereka menipis. Sedangkan stok ikan Indonesia masih lebih baik dari Vietnam.
Baca: 10 Pasangan Tanpa Ikatan Pernikahan Diamankan Satpol PP Dari Hotel Tak Berizin di Cakung
Setiap Desember, kata Susi, lebih dari 2.500 kapal Vietnam meminta izin memasuki perairan Indonesia untuk berlindung dari badai.
Namun, angka tersebut di lapangan bisa mencapai 5.000 kapal.
Hal ini yang kemudian patut diwaspadai, karena ketika masuk ke perairan Indonesia, kapal-kapal tersebut bisa saja sambil melakukan illegal fishing di perairan Tanah Air.
Susi juga menyatakan penenggelaman kapal pencuri ikan menunjukkan kedaulatan negara, dan menegaskan komitmen terhadap penegakan hukum kasus tindak pidana pencurian ikan.
Selain itu, penenggelaman kapal juga menimbulkan efek jera.
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Sedih, Menteri Susi Pudjiastuti Ungkap Kata Ini Seusai Tenggelamkan Kapal di Tanjung Datuk, Kalbar