Kabinet Jokowi
Jusuf Kalla Sebut Persoalan Pertumbuhan Ekonomi Masih Menjadi PR Bagi Kabinet Jokowi Ke Depan
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang menanti pemerintah Jokowi pada periode kedua.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang menanti pemerintah Jokowi pada periode kedua.
Satu di antaranya permasalahan pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut diungkap Jusuf Kalla ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2019).
"PR banyak sekali. Pertumbuhan ekonomi contohnya kita ingin capai itu kan pekerjaan rumah yang banyak," ujar dia.
Baca: Kisah Nicco, Bocah SD di Sragen Sekolah Sambil Jual Es
Baca: Bahas soal OTT KPK Bupati Lampung Utara, Hotman Paris Heran: Gejala Apa Ini? Malah Rakyatnya Senang
Baca: Wolfgang Pikal Terapkan Latihan Ini Agar Persebaya Tak Terus Tumpul
Menurut dia, dalam sebuah pemerintahan, pekerjaan rumah akan terus ada, selama wilayah dan manusia berkembang.
Misalnya jalan.
Ketika masyarakat berkembang kemudian mampu membeli kendaraan maka fasilitas jalan dan penunjang lain harus diperhatikan.
"Jadi dalam pemerintahan itu tidak ada suatu yang mengatakan oh oke stop selesai tidak ada. Berlanjut terus," kata dia.
"Pemerintahan itu tidak ada suatu pekerjaan berhenti. Orang bilang infrastruktur, infrastruktur tidak pernah berhenti. Hari ini bikin jalan besok diperpanjang, besok diperlebar karena mobil bertambah," tambahnya.
Baca: Dua Bupati Setuju Surakarta Jadi Provinsi, Pengamat Ungkap Risiko yang Ditanggung Pemerintah Pusat
Diketahui mulai 20 Oktober 2019 ini Jokowi akan berduet dengan Maruf Amin menjalankan roda pemerintahan.
Jokowi dalam postingan Instagramnya beberapa waktu lalu menyatakan, tahun 2020 merupakan tahun pertama periode pembangunan RPJMN 2020-2024 yang berfokus pada pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran tanpa meninggalkan pembangunan infrastruktur yang telah dimulai lima tahun lalu.
Kesan Menteri Basuki
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku ada rasa kehilangan seiring masa jabatan menteri Kabinet Kerja jilid l akan berakhir pada 20 Oktober 2019.
Rasa kehilangan yang dirasakan Basuki, mengingat suasa kerja menjadi menteri di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat demokratis dan egaliter atau sederajat.
"Kerjanya fokus, semua putusan urusan demokratis dan egaliter hubungan antara teman itu, antara anggota kabinet sangat terasa. Sehingga kadang-kadang kalau kamu tidak jadi menteri lagi ada rasa kehilangan," ujar Basuki di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Baca: Potret Geofanny Tambunan - Mantan Penyanyi Cilik yang Makin Kece Hingga Akrab Bareng Kendall Jenner