Jumat, 3 Oktober 2025

Peluang Usaha Kursus Membaca Al-Qur'an Terbuka Lebar

Banyak penduduk muslim Indonesia yang belum bisa membaca Al-Qur’an, baik itu dari kalangan anak-anak, remaja, bahkan hingga orang dewasa

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Ratusan santri membaca Al Quran saat tadarus massal awal Ramadhan 1440 H di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2019). Tadarus yang diikuti sedikitnya 3.200 santri tersebut merupakan kegiatan rutin selama bulan Ramadhan di pesantren tersebut. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.

Jumlahnya bahkan mencapai lebih dari 200 juta sekitar 87 persen dari total penduduk Indonesia.

Namun ironisnya, masih sangat banyak penduduk muslim Indonesia yang belum bisa membaca Al-Qur’an, baik itu dari kalangan anak-anak, remaja, bahkan hingga orang dewasa.

Berdasarkan survei yang dilaksanakan Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta pada 2017 lalu, tidak kurang dari 50-60 persen penduduk Muslim di Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur’an.

Survei serupa yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Tebu Ireng pada 2015 silam menguak fakta yang tak kalah mencengangkan.

Jumlah penduduk Muslim Indonesia yang mampu membaca Al-Qur’an baru berjumlah 23 persen.

Fakta ini tentunya sangat ironis mengingat Indonesia acap kali disebut sebagai negara Muslim terbesar di dunia.

Namun belakangan, tren belajar membaca Al-Qur’an kian marak.

Baca: Viral! Perempuan Alami Gangguan Jiwa Disuruh Warga Baca Al Quran, Suaranya Bikin Merinding!

Banyak umat Muslim, utamanya yang sudah menginjak dewasa berbondong-bondong ingin kembali mempelajari Al-Qur’an.

Hal ini diperkuat dengan tren hijrah yang juga kian marak dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan.

Meningkatnya minat umat untuk kembali belajar membaca AL-Qur’an juga dapat dilihat dari pertumbuhan tempat kursus mengaji/baca Al-Qur’an di tanah air dewasa ini yang makin berkembang pesat. Baik yang sifatnya perorangan (guru mengaji privat) ataupun lembaga.

Seperti misalnya profesi yang ditekuni oleh Ibu Aspiah dari Makassar.

Perempuan berusia 59 tahun ini sudah sekitar 10 tahun menjadi guru les privat baca Al-Qur’an. Hingga kini sudah ratusan orang yang pernah diajarnya.

Setiap hari, Ibu Aspiah berkeliling mendatangi satu persatu muridnya untuk mengajarkan mereka membaca Al-Qur’an.

Baca: Pengakuan Dua Ibu kembali Masuk Sekolah, Setelah Melahirkan Karena Jadi Korban kekerasan Seksual

Latar belakang muridnya pun beragam, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved